Asal-usul Hubungan Cokelat dan Hari Valentine, Ternyata Nggak Romantis!

Asal-usul Hubungan Cokelat dan Hari Valentine, Ternyata Nggak Romantis!

Sejarah dan Asal-usul Cokelat di Hari Valentine

Siapa dari kalian yang suka merayakan Hari Valentine? Hari yang sering dianggap sebagai hari kasih sayang ini dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

Biasanya, Hari Valentine akan dirayain dengan ngasih cokelat bagi kebanyakan orang. Sekarang ini emang Valentine tuh identik banget sama cokelat.

Ini karena cokelat lebih populer dibanding bunga ma kue atau gimana sih? Apakah emang dari dulu cokelat digunakan sebagai hadiah Valentine's Day? Yuk, simak sejarah hubungan cokelat dan hari Valentine berikut ini.

Saint Valentine

Saint Valentine St Valentine (history.com)

Melansir History.com, Valentine's Day alias Hari Valentine dinamai karena dua pendeta Romawi berbeda yang namanya sama-sama Valentine. 

Mereka tuh sebenernya nggak ada sangkut-pautnya dengan asmara, hubungan, dan cinta. Meski begitu, cerita legenda tetep kukuh kalo Saint Valentine adalah seorang pendeta yang diam-diam menikahkan orang.

Dia menikahkan tentara-tentara Claudius yang sebenernya dilarang menikah. Tapi, cerita tentang Saint Valentine ini belum ada bukti pasti.

Sementara itu, Hari Valentine pertama kali disebut sebagai hari libur romantis dalam tulisan Chaucer di tahun 1382. Para ksatria ngasih bunga mawar pada gadis-gadis dan ngerayain kecantikan mereka lewat nyanyian.

Menariknya, gula masih menjadi komoditas mahal di Eropa. Karenanya, belum ada tuker hadiah permen.

Richard Cadbury dengan Ide Marketingnya

Richard Cadbury dengan Ide Marketingnya Richard Cadbury (candyfavorites.com)

Jelang tahun 1840, Hari Valentine mulai sering dirayakan sebagai hari kasih sayang di antara negara-negara berbahasa Inggris. Ada perayaan membagikan kartu dan kado-kado juga. 

Dalam masa itu, Richard Cadbury, seorang keturunan keluarga produsen cokelat juga beraksi. Dia bertanggung jawab untuk penjualan di perusahaannya. 

Cadbury meningkatkan teknik pembuatan cokelatnya. Sehingga, bisa mengekstraksi butter kakao murni dari biji utuh. Ini menghasilkan minuman cokelat yang lebih enak, dibanding yang pernah dirasakan orang-orang Inggris.

Proses ini juga menghasilkan butter kakao dalam jumlah yang berlebih. Ini dipakai Cadbury untuk produksi lebih banyak variasi cokelat bar. 

Richard Cadburry mampu melihat kesempatan marketing yang besar dalam masa itu. Dia juga mulai menjual cokelat-cokelat itu dengan kotak dekorasi yang indah. Itu dirancang sendiri olehnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"