AS Peringatkan Indonesia sebagai Target Utama Militer China Sebelum Menguasai ASEAN

AS Peringatkan Indonesia sebagai Target Utama Militer China Sebelum Menguasai ASEAN
Pertahanan laut, darat, dan udaranya semakin menguat (businessinsider.com)

Namun, laporan Pentagon mengatakan bahwa anggaran militer yang diterbitkan Beijing menghilangkan beberapa kategori utama pengeluran. Termasuk penelitian dan pengembangan dan pengadaan senjata asing.

"Pengeluaran sebenarnya terkait militer China bisa lebih dari 200 miliar dollar AS, jauh lebih tinggi daripada yang dinyatakan secara resmi," tulis laporan itu.

Anggaran pertahanan Jepang pada 2019 sekitar 54 miliar dollar AS, Korea Selatan sekitar 40 miliar dollar AS, Taiwan 10,9 miliar dollar AS.

Laporan itu turut menyebutkan bahwa China masih memiliki banyak cara untuk dilakukan sehubungan dengan investasi militer dan kampanye modernisasi. Beberapa unit infanteri China masih menggunakan peralatan militer usang yang berasal dri era perang negara komunis itu saat masih diperintah Mao Tse-Tung.

Perhatian khusus bagi perencanaan militer AS adalah upaya China untuk memodernisasi pasukannya agar memungkinkannya menyerang Taiwan jika pulau itu mencari kemerdekaan formal.

Laporan dari Pentagon sebelumnya tentang militer China menyebutkan bahwa iterasi tahun ini China telah mengambil langkah dalam mengatasi tantangan untuk melakukan invasi ke Taiwan sambil mencatat bahwa Taipei juga berusaha meningkatkan postur militernya untuk memungkinkannya menangkal serangan apa pun.

AS telah memberi peringatan kepada Indonesia terkait hal ini (newsweek.com)

Baru-baru ini, militer China menerbangkan jet tempur ke Selat Taiwan. Hal itu dilakukan untuk unjuk kekuatan saat kunjungan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar ke Taiwan.

Pada Minggu lalu, AS sendiri telah mengarungi kapal perang USS Halsey melalui Selat Taiwan. Transit kedua bulan Agustus.

Pada hari Senin, pejabat tinggi di Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa AS dan Taiwan sedang membangun dialog ekonomi bilateral baru. Pertemuan itu juga menguraikan jaminan keamanan yang baru saja dibuka antara Washington dan Taipei.

Laporan Pentagon juga mengatakab bahwa China sedang mempertimbangkan lokasi untuk fasilitas logistik militer di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.

China dan Kamboja sendiri secara terbuka membantah telah menandatangani perjanjian untuk memberi Angkatan Laut China akses ke Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"