Nggak cuma itu, jumlah nominal yang tertera pada bukti transfer tersebut hanya Rp 500.000, jumlahnya kurang Rp 91.000 dari total yang diminta penjual.
Selain nominal yang salah, tahun pada bukti transfer itu pun menunjukkan tahun 2016 dan jam transfer menunjukkan pukul 14.40, sementara bukti transfer dikirim pada pukul 9.35 pagi.
Sadar bahwa ia sedang ditipu dengan bukti transfer palsu, penjual itu pun menegurnya.
"Haduuh jangan main-main dek. Mau nipu ya. Bisa dilaporin ke polisi lhoo. Kirim bukti transfer palsu begitu haduuh," balas penjual.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 4.451 kali oleh sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar.
Tak sedikit pengguna lainnya yang tertawa dengan usaha dan alibi penipu tersebut karena dinilai editan pada bukti transfernya terlalu menunjukkan bahwa itu palsu.
"Wkwk alasannya sungguh membagongkan. Btw itu masih kurang tuh transfernya kan harusnya 591.000 hadeeh susah emang cari bukti transfer yang angkanya agak keriting," tulis akun @aedesaegyptea.
"Wkwkwk alesannya tidak masuk akal," komentar @xgllowy.
"Tukang tipu masih magang," tambah @alaymas_id.
"Satu, alasan yang menggetarkan emosi jiwa. Keputihan dari BCA, pake tulisan tangan pula. Dua, tahunnya 2016. Tiga, total tagihannya juga kurang anj***. Coba lagi ya dek," ungkap @bacotmuseleraku.
"Bekas keputihan wkwk suruh pake air godokan daun sirih gih," cuit @anty_caca.