Dengan tidak melakukan sesuatu karena terlalu banyak pertimbangan justru bisa dianggap kesalahan moral. Cerita lain misalnya, jika ada teman yang nggak terlalu dekat tetapi dia membutuhkan bantuanmu. Kamu punya pertimbangan yang rumit sehingga tidak segera memberi bantuan. Bagaimana dengan rasa empati dan toleransi?
Kadang, membutuhkan kesalahan dalam melakukan sesuatu. Memilih takut melakukan kesalahan, bukan berarti tanpa pertimbangan. Meskipun melakukan kesalahan tidak direkomendasikan, tetapi ada rujukan tertentu dalam menanggapi persoalan ini.
Orang yang takut melakukan kesalahan mempunyai pertimbangan dalam tindakannya tanpa menunda. Sedangkan orang yang ingin melakukan sesuatu dengan benar, kelamaan nyari alasan sampai menunda melakukan sesuatunya.
Jadi, pilih mana? Makan mie yang mengandung micin saat tanggal tua atau pilih nggak makan sama sekali karena ingin tetap sehat dan benar? Yang benar belum tentu sehat kok. Nah, yang sehat adalah yang benar. Pun dengan kesalahan dan kebenaran, keduanya bisa menjadi pertimbangan untuk memutuskan pilihan. Mau melihat dari salahnya 'apa' atau benarnya 'bagaimana'?