Humor Lucu Banget: Godaan Inem Si Tukang Jamu Seksi

Bangun tidur tiba tiba bandan terasa pegal sekali,maklum kemarin ada job wedding yang cukup melelahkan. 

Bayangkan  acaranya dari pagi hingga hampir tengah malam sungguh menguras tenaga. Walaupun secara bayaran emang lumayan ,itung-itung buat ongkos naik Haji sih. Siapa tahu nanti dibuat sinetron, kan belum ada ceritanya "Tukang Foto naik Haji."

Biasanya kalau badan pegel-pegel gini ,enaknya minum jamu. Kebetulan di  komplek tempatku tinggal ada tukang jamu keliling langganan, namanya Inem wanita cantik asli Brebes. Kalau di lihat-lihat dia ini lebih cocok jadi penyanyi sih daripada tukang jamu keliling, soalnya bodinya itu lho udah kaya gitar spanyol apalagi dibalut dengan busana tradisonal kebaya  dan kain yg menutupi pahanya makin membuatnya aduhai. 

Sudah bukan rahasia lagi jika dia berjalan sambil membawa bakul jamunya keliling komplek pasti banyak mata genit memperhatikannya.  Makanya tidak heran  bapak-bapak dikomplekku  jadi langgananya, gak tau deh motivasinya apa sekedar minum jamu atau ada motif lain dan menurut gosipnya Inem ini janda karena suaminya kabur direbut Pelakor.

"Jamu..jamu" terdengar sayup-sayup suara inem

"Jamu jamu..ada jamu pegel linu ,sehat lelaki, sari rapet"

"Inem sini " teriaku ketika Inem melewati rumahku.

"Jamunya mas" sapa Inem dgn senyum manisnya

"Jamunya masih ada nem" kataku

"Ada mas, mau jamu apa"

jawab inem sambil mendekat ke arahku.

"Ada jamu pegel linu" kataku sambil memandang lekat wajahnya yang kalau dilihat mirip artis dewi berisik ini

"Wah, habis kerja berat nih yach semalem" jawab ini sambil mengedipkan satu matanya dengan genit

"Iya nem, habis lembur " kataku sambil tetap meperhatikannya

"Kenapa toh mas,ngeliatin Inem terus nanti naksir lho" rupanya inem sadar dari tadi kuperhatikan.

"Enggak nem, kamu cantik"

Tiba tiba kata  itu meluncur tanpa diduga keluar dari mulutku.

"Eh si mas biasa aja" jawab inem dengan tersipu

"Enggak minum jamu sehat lelaki aja mas biar Jos"

Mau sih nem, tapi..."

jawabku sambil menerka-nerka maksudnya inem

"Tapi kenapa ,mas" lanjut inem sambil mengibaskan poni di rambutnya yang membuatnya makin terlihat manis dan belum sempat saya menjawab, Inem berkata lagi.