Kisah Safitri yang diceraikan suami menjelang pelantikan PPPK (facebook)
Dari salah satu isi hatinya itu, Safitri menjelaskan apa saja pengorbanannya selama ini untuk mantan suami. Ia berjuang melaporkan nasibnya, tapi tak mendapatkan keadilan.
“Saya sudah menuntut keadilan, karena saya sudah melapor ke sana kemari. Tidak ada hasil, hanya dipandang sebelah mata. Padahal baju Korpri yang dipakai untuk pelantikan itu hasil dari jualan cabai dan sayur saya belikan. Karena niat tulus untuk suami saya. Tapi saya tidak menyangka dia seperti ini dengan saya dan anak-anak saya," ungkap Fitri.
Ia menegaskan kalau video perpisahannya viral atas seizinnya, sebagai cara supaya banyak orang tahu kisah rumah tangganya. Safitri juga menulis pesan mendalam hingga diungkap oleh banyak warganet, soal pentingnya menghargai pasangan.
“Tepat di tanggal 15 Agustus 2025 saya diceraikan, dan 17 Agustus 2025 dia menerima SK. Tuan yang terhormat, tidaklah harta, pangkat, jabatan dibawa mati. Tapi hargailah wanita yang selama ini menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian," tulisnya.
Meski berujung perpisahan, ia selalu tegar. Ia mengaku tidak malu pulang ke rumah orang tuanya bersama kedua anaknya. Menurutnya, yang bisa ia lakukan adalah berjuang untuk kedua anaknya.
“Sejahat apapun aku dan seberapa terzalimi pun aku, sebelum aku pulang ke Aceh Selatan membawa anak-anak, aku datangi mamakmu dan ayahmu dan aku rela meminta maaf duluan. Walaupun setelah aku minta maaf, satu pun dari kalian tidak ada yang melihat kami pergi. Kami pergi dibantu tetangga-tetangga yang baik, sedangkan kalian tidak peduli dan tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun dengan anak-anakku,” tulis Safitri.
