Terjawab, Gini Alasan Banyak Toko Sering Pakai Harga Berakhiran Angka 9, Ternyata ‘Jebakan’ Loh!

Terjawab, Gini Alasan Banyak Toko Sering Pakai Harga Berakhiran Angka 9, Ternyata ‘Jebakan’ Loh!

Selain kualitas produknya, harga merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan banyak orang saat berbelanja. Nah, saat memperhatikan harga barang, apakah kamu sadar bahwa kebanyakan toko menjual barangnya dengan harga yang didominasi angka 99.

Misalnya, sebuah celana dijual dengan harga Rp99.900 atau buku catatan yang dibanderol dengan harga Rp9.999. Ternyata ada alasan psikologis yang juga dianggap ‘jebakan’ di balik kehadiran angka 9 pada harga tersebut, loh! Berikut penjelasannya.

Penetapan harga tersebut rupannya berdasarkan strategi atau dalam istilah marketingnya dinamakan Psychology Marketing. Marketers berasumsi ada respons psikologis terhadap harga yang berakhiran 9 yang mengarah pada peningkatan penjualan.

Foto: Ilustari Harga Dengan Angka 9 (Dream.co.id)

Memang berdasarkan penelitian, penggunaan angka 9 diakhir harga menunjukkan kesan ‘murah’, sehingga dapat ‘memancing’ customer untuk melakukan pembelian. Beberapa dari kamu mungkin akan mengatakan, “Murah, kok, celananya! Enggak sampai seratus ribu, cuma 90 ribuan saja.”

Padahal kalau dicermati dengan baik, harga Rp99.900 jika dibulatkan ke atas sama saja dengan Rp100.000, toh hanya selisih 100 perak. Orang memang cenderung melihat angka Rp99.900 sebagai harga 90 'ribuan' alih-alih 100 ribu. Sebaliknya, saat melihat harga 100 ribu, mungkin kalian melihatnya seolah jauh lebih mahal daripada Rp99.900, padahal hanya berbeda 100 perak saja.

Dikutip dari Journal Sociolla, Subimal Chatterjee, Teaching Professor of Marketing di Binghamton pernah mengatakan angka sekecil apapun, misalnya 100 perak, bisa membuat perbedaan psikologis signifikan bagi konsumen. Hal ini yang membuat banyak toko di berbagai negara menerapkan sistem harga dengan 'jebakan' angka 9 tersebut.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"