Viral pengantin meninggal setelah akad nikah (tiktok)
Unggahan tersebut kemudian viral dan ditonton lebih dari satu juta kali. Banyak warganet meninggalkan komentar haru, termasuk pertanyaan tentang penyakit yang diderita Andre.
Dalam wawancara dengan Wolipop, Erwin menjelaskan bahwa keputusan Andre untuk tetap menikah di tengah sakit bukan karena paksaan, melainkan keinginan tulus dari dirinya sendiri. Setelah sempat gagal melamar dan belum mendapat restu, Andre ingin membuktikan kesungguhan cintanya kepada Evi.
“Keluarga hanya menuruti keinginannya, berharap hal itu bisa menjadi penyemangat untuknya,” ujar Erwin mewakili pihak keluarga.
Keputusan Andre itu mendapat dukungan penuh dari Evi. Sejak awal, Evi setia mendampingi dan merawat Andre selama masa pengobatan di rumah sakit. Meskipun sempat disarankan menunda, Andre tetap ingin melangsungkan akad pada 15 Oktober 2025 di Kunjang, Kediri, Jawa Timur.
Erwin mengisahkan, awalnya Andre hanya mengalami batuk ringan. Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, ia didiagnosis menderita TBC jantung. Ia sempat dirawat di Surabaya dan disarankan menjalani pemasangan selang untuk mengeluarkan cairan di sekitar jantung. Meski begitu, Andre meminta agar prosedur itu dilakukan setelah akad nikah.
Acara pernikahan pun berjalan dengan penuh haru dan sederhana. Usai prosesi, Andre langsung dibawa ke RS Dr. Soetomo untuk menjalani tindakan medis. Kondisinya sempat membaik setelah operasi, tetapi kemudian kembali menurun. Pada 25 Oktober 2025, Andre mengalami sesak napas hebat dan batuk darah.
Reni, kakaknya, segera kembali ke rumah sakit untuk menemani. Di saat-saat terakhir, Andre masih sempat meminta pelukan dari sang kakak. Ketika kondisinya kritis, tim medis melakukan resusitasi jantung, sementara Evi yang juga seorang perawat berbisik dengan penuh keikhlasan, “Saya ikhlas, Mbak. Kasihan Mas.”
Setelah beberapa saat, Andre menghembuskan napas terakhirnya di pelukan orang-orang yang paling ia cintai sang istri, Evi, dan kakaknya, Reni.
