Cara Marah yang Sehat Nggak Perlu Drama, Begini Ya...

Cara Marah yang Sehat Nggak Perlu Drama, Begini Ya...

Kalo kamu marah terus banting-banting barang, liat-liat sekitar ya. Takutnya nanti malah merusak barang yang bukan punyamu dan kamu harus menggantinya. Udah emosi ditambah ngeluarin uang buat ganti barang orang kan jadi nggak enak ya?

Respons marah merupakan kebiasaan yang diingat oleh otak. Bukan berarti kamu nggak bisa mengontrol rasa marah. Setiap kebiasaan itu mempengaruhi koneksi saraf di otak. Jika kita punya kebiasaan baru, maka kita bisa membuat hubungan otak ke kebiasaan tersebut lebih kuat. Membuatnya menjadi sebuah respons otomatis. 

Kemarahan merupakan sebuah respon terhadap harapan yang belum terpenuhi. Seorang psikolog dan penulis Bernard Golden, mengungkapkan bahwa kemarahan merupakan ancaman untuk keinginan. 

Marah teriak-teriak (nbcnews.com)

Emosi menyebabkan reakasi impulsif. Amygdala yang merupakan pusat perilaku emosional di dalam otak mengirimkan impuls ke hipotalamus. Ini memicu stres. Kadang pusat emosional sudah mulai bertindak sebelum otak rasional bekerja. Jadi terjadi perilaku marah yang impulsif. Misalnya, seketika membanting barang atau mengucapkan kata-kata kasar. 

Menurut Golden, kemarahan bisa meningkat dengan cepat dalam skala nol hingga 60. Ini terjadi dalam hitungan detik. Apakah kamu seorang yang gampang marah? Coba deh diingat-ingat lagi. 

Jika kamu sering melepaskan amarah dalam hubungan pribadi, tempat kerja dan kagiatan sehari-hari, maka kamu perlu mengontrolnya. Golden menawarkan empat langkah yang bisa kamu lakukan dengan mudah untuk mengontrol amarah. Simak nih gengs.

1. Bernapas dalam-dalam

Bernapas dalam-dalam bisa menjauhkan amarah. Napas bisa membuat fokus serta memudahkan untuk mengontrol emosi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"