Dalam gambar di atas, kita bisa melihat tas produksi Byo yang dibuat berbahan dasar kulit dan tyvek. Kesan yang kita dapatkan pun jadinya quirky dan sekilas terlihat kenyal.
Kalo kalian ingin mendapatkan tas dari brand lokal ini, kunjungi saja website pribadi mereka, yakni melalui b-yo.com atau bobobobo.com. Coba deh dan pilih sendiri ya, gengs.
Salawase
Proses penciptaan Salawase dimulai dari keinginan pembuatnya, Yani dan Mamo, untuk membuat satu produk yang bisa mengangkat nilai-nilai lokal. Dengan memanfaatkan kain-kain tradisional, sedikit demi sedikit keinginan itu pun mulai tercapai dan mencuri hati penggemar tas di seluruh dunia.
Pemilihan namanya pun cukup filosofis, girls. Salawase diambil dari kata bahasa Jawa yang artinya kekal atau selamanya. Harapan dari pembuat tentunya agar tas ini selalu mendapatkan tempat di hati penggemar selamanya.
Ingin tampil trendi dengan nuansa eksotik? Kalian bisa juga kok menggunakan tas ini. Cocok untuk segala acara juga.
Bagteria
Brand tas lokal ini bermula dari hobi menyulam dan merajut wanita bernama Nancy Go. Dan berkat ketekunannya untuk memasarkan hasil karyanya, tanpa disangka, ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat hingga mampu menembus pasar internasional.
Label dan desain dari Bagteria merupakan buatan dari Nancy sendiri. Dan untuk pemilihan namanya pun juga bukan tanpa doa. Sebagaimana bakteri, Nancy berharap agar brand lokal Bagteria produksinya bisa mewabah layaknya bakteri.
Saat ini, brand lokal ini sudah didistribusikan ke lebih dari 30 negara. Untuk harga, jangan tanya ya. Termasuk mahal dan eksklusif! Itu bisa kita lihat juga dari pilihan bahan pembuatnya yang terdiri dari kulit ikan dari Islandia, gading gajah purba (mammoth), kristal swarovski atau kulit burung onta. Fantastis kan?
Itulah kelima brand tas lokal yang bisa kalian jadikan rujukan untuk memperindah outfit. Nggak kalah juga kan dengan produk brand luar?