25 Tahun Jaga Keperawanan dan Serahkan Pada Pacarnya Saat Ulang Tahun, Kisah Gadis Muda Ini Berakhir Kecewa

Sari percaya bahwa pada titik tertentu, ketika dia bertemu seseorang yang cukup dia percayai, Sari siap memberikan keperawanannya kepada pria itu. Bahkan jika dia dan pria itu tidak dapat bersama, Sari tidak akan menyesal. Selama pria itu layak, nasib tidak dapat diprediksi.

Sampai tiba waktunya Sari bertemu dengan pacarnya sekarang, Sari berpikir telah menemukan orang yang tepat untuk dipercaya. Pria itu tenang, dewasa, dan membuat Sari merasa nyaman. Itu sebabnya, pada malam ulang tahun pacarnya, Sari memutuskan untuk membuat kesan dengan menyerahkan keperawanannya.

Hari itu tiba. Sari menyewa sebuah kamar hotel, memesan kue ulang tahun, lilin, mawar, dan menyalakan musik. Sari ingin malam pertama melepas keperawanannya berkesan bagi ia dan pacarnya. Biasanya perempuan tidak melakukan itu, kedengarannya tidak terhormat, tapi menurut Sari itu penting agar saling mencintai.

Singkat cerita, pacarnya tiba di kamar hotel yang dipesan Sari dan masuk ke dalam kamar. Sari yang mengenakan lingerie warna pink tanpa pakaian dalam membuka pintu untuk menyambut pacarnya itu dengan ciuman penuh gairah. Sari pikir pacarnya akan memeluknya dengan penuh mesra, tapi tanpa diduga, pacarnya justru mendorong Sari ke tempat tidur.

Pacarnya melepas lingerie pink Sari dan mereka berhubungan badan dengan panasnya. Sari merasa sakit di selangkangannya ketika pacarnya merobek selaput daranya. Setelah berhubungan badan, pacarnya berdiri dan melemparkan setumpuk uang ke depan Sari.

Pria itu justru menuduh Sari memanfaatkan keadaan dan ingin mengambil kekayaan dari keluarga pria tersebut. Setelah mengatakan bahwa ia tak lagi menyukai Sari, pria tersebut lantas pergi. Sari menangis setelah dia pergi. Lalu duduk tercengang.

Siapa yang bisa Sari salahkan ketika hal itu terjadi? Padahal apa yang dilakukan Sari tidaklah seperti yang dikatakan pacarnya itu. Sari yang salah menilai pacarnya atau pacarnya yang salah melihat Sari? Apapun alasannya, Sari merasakan terlalu banyak rasa sakit di hatinya, hatinya terasa diinjak-injak dan merasakan kesedihan yang begitu dalam.