Rawan Kejahatan dan Penipuan, Ikuti Tips Bijak Memanfaatkan Aplikasi Kencan Online Menurut Psikolog Berikut Ini

Rawan Kejahatan dan Penipuan, Ikuti Tips Bijak Memanfaatkan Aplikasi Kencan Online Menurut Psikolog Berikut Ini

Kamu mungkin saat ini sedang galau soal pasangan. Terlebih, kencan online terasa seperti teka-teki yang tidak terpecahkan dalam pencarian "orang yang tepat". Tenang, kamu gak sendirian.

Data Pew Research Center telah menemukan bahwa meskipun jumlah orang yang menggunakan layanan kencan online meningkat, lebih dari sepertiga orang melaporkan bahwa mereka tidak benar-benar pergi dengan seseorang yang mereka temui secara online.

# Kencan Online Menurut Ahli

Aplikasi kencan online Tinder (cantik.tempo.co)

Menurus Harry Reis, PhD, Profesor Psikologi dan Profesor Dekan dalam Seni, Sains, dan Teknik, di University of Rochester, kencan online tidak cocok untuk orang yang lemah hati atau mereka yang mudah putus asa.

Sebab, kamu tidak bisa langsung menemukan pangeran lewat kencan online. Seperti kata pepatah, "Kamu harus mencium banyak kodok sebelum akhirnya bisa bertemu pangeran."

 

Reis mempelajari interaksi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kedekatan hubungan manusia. Dia ikut menulis artikel ulasan tahun 2012 yang menganalisis bagaimana psikologi dapat menjelaskan beberapa dinamika kencan online.

1. Cari Mutual Friend atau Lihat Background

Orang biasanya menggunakan perantara seperti keluarga, teman untuk menemukan pasangan yang cocok. Ketika kita berkenalan secara offline, kita bisa bertanya pada mutual friend kita atau keluarga kita tentang kenalan baru kita itu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"