Kisah Inspiratif Xepher, Dulu Anak Warnet Sekarang Pro Player Dota 2 yang Mendunia

Kisah Inspiratif Xepher, Dulu Anak Warnet Sekarang Pro Player Dota 2 yang Mendunia

Adalah Xepher, lelaki bernama asli Kenny Deo yang berhasil membuktikan bahwa kecintaannya pada games bisa membawanya ke kesuksesan. Padahal, dulunya Xepher adalah penjelajah warnet yang bukan dari keluarga berada.

Namun, karena kecintaannya yang luar biasa pada game komputer, ia berhasol menjadi seorang player yang diakui dunia.

Wah, gimana tuh ceritanya? Yuk, simak kisah perjalanan Xepher dari awal mulai ia main game sampai sukses jadi gamer pro.

# Berasal dari Keluarga Sederhana dan Gemar Menjelajah Warnet

Potret Kenny Deo, Xepher (bogordaily.net)

Mengutip CNN Indonesia, Xepher terlahir di keluarga yang sederhana. Meskipun begitu, ia memiliki jiwa kompetitif yang tinggi.

"Waktu kecil aku bukan dari keluarga yang berada. tetapi aku sangat tertarik dengan game komputer. Aku pun menyimpan uang untuk bermain warnet 2 - 5 jam. Main dua jam pada saat SMP dan lima jam pada saat SMA," ucap Xepher.

Xepher juga mengaku kerap berpindah dari satu warnet ke warnet yang lain karena ia ingin mengukur kemampuannya, sekaligus membuktikan bahwa dirinya lah yang terbaik.

"Aku mungkin sudah 4-5 kali pindah lingkungan (warnet). Hokinya, setiap aku pindah, selalu ada yang lebih jago. Pada saat di lingkungan terakhir aku merasa posisi aku sudah termasuk terbaik, akhirnya teman-temanku mengajak ikut turnamen Dota 1 untuk iseng-iseng," lanjut Xepher.

# Perjalanannya Menjadi Gamer Pro yang Penuh Lika Liku

Meski kelihatannya keren, karena bisa berhasil mendunia dan menjadi player Dota pro. Tapi tentu saja, ada perjalanan berliku dan penuh rintangan yang harus dilalui Xepher untuk bisa ada di posisinya sekarang.

Selama mengikuti banyak turnamen, tepatnya tujuh kali berpartisipasi dalam kompetisi, semuanya gagal total alias tidak ada yang dimenangkan.

Selain itu, ternyata orangtua Xepher tak mendukung minatnya di dunia esports, karena dianggap buang-buang uang. Hal itu disebabkan, tiap ikut turnamen Dota, banyak modal yang harus dipersiapkan. Tetapi Xapher menegaskan bahwa ia tak pernah meminta uang pada orangtuanya.

"Dulu zamannya Dota 1 turnamen masih bayar uang registrasi, bayar billing, bayar makan, sama transportasi. Kurang lebih setiap turnamen aku spend uang for nothing," ujar Xepher.

"Untuk bayar biaya turnamen itu juga, aku menggunakan uang Chinese New Year (angpao) yang aku simpan setiap tahunnya, atau dikasih jajan sama paman," tambahnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"