Algoritma TikTok sangat mirip dengan algoritma Instagram karena sangat menekankan bagaimana pengguna berinteraksi di platform. Dengan kata lain, ia melihat bagaimana kamu berperilaku di platform untuk memahami apa yang mungkin kamu sukai. Ini mempertimbangkan sinyal data utama seperti:
- Video yang kamu suka
- Video yang kamu bagikan
- Akun yang kamu ikuti
- Konten yang kamu buat
- Komentar yang kamu posting
- Video yang kamu tambahkan ke favorit
- Kreator yang kamu sembunyikan
- Video yang kamu tandai sebagai "tidak tertarik"
Untuk lebih mempersempit minat, TikTok juga mempertimbangkan seberapa banyak video yang kamu tonton. Menonton video secara keseluruhan adalah tanda kuat bahwa pengguna tertarik dengan konten tersebut, yang berarti konten tersebut lebih berbobot dalam algoritma TikTok.
2. Informasi Video
Selain aktivitasmu, TikTok juga mempertimbangkan informasi di video untuk mengidentifikasi materi pelajaran dan kemudian menilai mana yang kamu minati. TikTok sering kali melihat detail seperti:
- Teks untuk mengidentifikasi kata kunci apa pun yang dapat menginformasikan algoritma tentang konten tersebut
- Tagar untuk mengkategorikan konten dan/atau memberi tahu algoritma tentang video tersebut
- Audio seperti suara dan lagu untuk mengidentifikasi konten audio yang sedang tren dan menayangkannya ke audiens yang lebih luas.