Ia menceritakan bahwa sempat bertemu Asmirandah sebelum “perdamaian” itu terjadi. Kala itu Asmirandah sedang berada di Surabaya. Kemudian ayahnya tiba-tiba datang tanpa sepengetahuan Asmirandah.Setelah bertemu mereka pun berdamai dan sempat makan bersama di Surabaya.
Bahkan setelah Asmirandah memiliki anak, sang ayah sangat mencintai cucunya dengan sepenuh hati. Ayah Asmirandah suka menggendong dan memberikan perhatikan kepada cucu kesayangannya itu. Makanya Asmirandah menyebut bahwa mendiang ayahnya adalah sosok kakek yang sangat baik.