Presiden Joko Widodo memilih Bambang Susantono sebagai Kepala IKN atau Ibu Kota Negara Nusantara. Jokowi melantik Bambang pada Kamis (10/3). Bambang berhasil menyisihkan nama-nama yang sebelumnya diprediksi akan dipilih Jokowi, seperti Ahok dan Ridwan Kamil.
Nama Bambang mungkin tidak populer dibandingkan Ahok dan Ridwan. Namun sepak terjang pria kelahiran Yogyakarta pada 4 November 1963 (51 tahun) cukup mentereng. Bambang pernah menjadi Wakil Menteri Perhubungan dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dilansir dari berbagai sumber, Bambang merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1987 sebagai sarjana teknik sipil. Beberapa tahun kemudian ia melanjutkan kuliah S2 di Amerika Serikat, mengambil jurusan perencanaan wilayah dan kota, serta teknik transportasi. Ia bahkan memiliki gelar doctor setelah menyelesaikan tesis dalam bidang perencanaan infrastruktur.
Memiliki background pendidikan yang mentereng, karir pekerjaan Bambang juga bersinar. Mengawali karir di Departemen Pekerjaan Umum, ia dilirik SBY ketika terpilih menjadi Wakil Menteri (Wamen) Perhubungan.
Selain pernah menjadi Wamen, Tugas yang diemban Bambang tidak mudah karena dia juga diminta melakukan kordinasi infrastruktur dan pengembangan wilayah di Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian.
Nama Bambang juga harum di kancah Internasional. Bambang adalah Anggota Dewan East Asia Society of Transportation EAST dan Anggota Dewan South North Foundation yang berpusat di Johanesburg, Afrika Selatan.