Film Siapa Dia: Ketika Sinema, Musik, dan Tari Bersatu untuk Karya Spektakuler

Film Siapa Dia: Ketika Sinema, Musik, dan Tari Bersatu untuk Karya Spektakuler

Film Siapa Dia akan tayang pada 28 Agustus 2025 di seluruh bioskop di Indonesia. Film karya Garin Nugroho ini memang sangat spesial karena tayang di bulan Agustus, bulan kemerdekaan Indonesia. Kebetulan film ini juga mengangkat sejarah sinema dan budaya pop tanah air.

Film Siapa Dia dibintangi oleh banyak aktris, aktor, bahkan penyanyi yang mau belajar mendalami akting. Sebut saja Nicholas Saputra pemeran karakter Layar yang menjadi tokoh utama dalam film ini. Nicholas akan tampil dalam empat karakter dari empat zaman yang berbeda, sebuah hal yang cukup menantang.

Selain Nicholas juga ada Amanda Rawles, Widi Mulia, Ariel Tatum, Monita Tahalea, Happy Salma, Joanna Alexandra, Dira Sugandi, Cindy Nirmala, dan Gisella Anastasia, yang berhasil menghidupkan tokoh-tokoh perempuan dari generasi ke generasi.

Film Siapa Dia cukup istimewa karena ada tiga maestro lintas disiplin di Indonesia di belakang layarnya, mereka adalah GarinNugroho (film), Faizal Lubis (musik), dan Eko Suproyanto (tari). Ketiga unsur itu menyatu dan menciptakan karya yang luar biasa.

Nicholas Saputra berperan sebagai Layar di film Siapa Dia (Dok.Istimewa)

Layar (Nicholas Saputra), seorang sutradara muda yang tengah mencari inspirasi untuk membuat film musikal. Saat pulang ke rumah buyutnya di sebuah kota kecil, Layar menemukan koper berisi surat dan catatan harian cinta dari buyut, kakek, dan ayahnya.

Bersama tim kecilnya, Denok (Widi Mulia) dan Rintik (Amanda Rawles), Layar mencoba menghidupkan kisah-kisah cinta tersebut ke layar lebar. Sudah pasti perjuangan Layar untuk menggapai impiannya tak mudah. Namun, proses kreatif itu menjelma menjadi perjalanan magis.

Layar larut ke dalam kehidupan para leluhurnya, dari era kolonial, masa perebutan kemerdekaan, hingga represi OrdeBaru, masing-masing dengan melodrama cinta, nyanyian, dan tarian. Pada akhirnya, sejarah sinema Indonesia menjadi latar bagi untaian kisah cinta lintas generasi, hingga akhirnya Layar menemukan cintanya sendiri di masa kini.

Film ini dibagi menjadi lima babak,yakni:

●                 Prolog: Saat Layar menemukan koper berisi surat cinta dari leluhurnya.

●                 Babak 1 (Masa Kolonial): Buyut Layar jatuh cinta di tengah pertunjukan Lutung  Kasarung—film gambar hidup pertama Hindia Belanda. Lagu utama: Nurlela.

●                 Babak 2 (Masa Pendudukan Jepang): Kakek Layar bersua dengan Mui, pejuang perempuan Tionghoa, dan Maria, anggota Palang Merah. Lagu utama: Kopral Jono.

●                 Babak 3 (Orde Baru): Ayah Layar merajut kisah cinta dengan Sari, anak jalanan yang menggugat kekuasaan, dan Indah, gadis persewaan komik. Lagu utama: Anak Jalanan.

●                 Epilog: Layar akhirnya menuntaskan film musikal yang ia impikan.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"