"Kamu bisa lihat (makhluk tak kasat mata)?" tanya Feni Rose.
"Enggak bisa kalau aku. Enggak pengin juga, kalau nurun jangan ke aku, ke anaknya yang lain aja," jawab Sasti.
Saat Feni bertanya lagi untuk memastikan, sambil tertawa, Sasti mengatakan tetap tidak ingin.
"Enggak mau punya kemampuan?" tanya Feni.
"Enggak dulu deh," jawab Sasti sambil tertawa.
Meskipun menjadi anak Ki Joko Bodo, Sasti justru mengungkap keinginannya untuk bekerja di bidang jurnalistik.
Sasti yang diketahui tercatat sebagai mahasiswi Universitas Indonesia jurusan penyiaran itu mengaku motivasinya untuk menjadi jurnalis karena sering melihat ayahnya diberitakan dengan tidak benar.
"Itu yang buat aku, kok kayak gini sih, padahal biasa aja," kata Sasti.
"Dari situ kayaknya aku harus berbuat sesuatu," imbuhnya.
# Tabiat Sang Ayah
Selain menceritakan tentang dirinya yang tak ingin memiliki kemampuan seperti ayahnya, Sasti juga menceritakan soal tabiat ayahnya sebenarnya.
Sasti mengungkap bahwa Ki Joko Bodo belum pernah mengambil rapor untuknya.
Sebagai sosok ayah rupanya Ki Joko Bodo tak pernah sekalipun mengampil rapor sang anak.
Terlihat sederhana, tapi Sasti mengaku belum pernah ayahnya melakukan satu hal ini.
"Pernah ambil rapor km?" tanya Feni Rose.
"Itu yang aku pengin sih, tapi sejauh ini belum pernah," kata Sasti sambil tertawa.
Walaupun belum pernah mengambil raport miliknya, tapi ayah Sasti itu pernah datang ke sekolah saat kelulusan.
Itu juga bisa terwujud setelah Sasti memohon pada ayahnya.
"Waktu itu aku lagi graduation, pengambilan ijazah, aku mohon-mohon 'Ayah mau dong ke sekolah, karena temenku yang lain ada ayah ke sekolah,'" ucap Sasti.
"Eh begitu naik ke atas panggung, dia action jalannya," ujarnya sambil menirukan gaya berjalan Ki Joko Bodo.
Mengingat kejadian tersebut, Sasti mengaku bahwa ayahnya baru mau datang ke sekolah setelah rambutnya pendek.
"Kalau masih gondrong, dia enggak mau (datang), aku juga malu," kata Sasti diiringi tawa.