5 Fakta Di Balik Batalnya Miyabi Datang ke Indonesia

5 Fakta Di Balik Batalnya Miyabi Datang ke Indonesia

Maria Ozawa alias Miyabi  berencana untuk datang ke Indonesia. Mantan bintang film porno asal Jepang itu akan melakukan gala dinner bersama puluhan penggemarnya di sebuah hotel bintang lima di Jakarta. Namun dipastikan acara tersebut batal digelar. Apa sebabnya? Berikut 5 fakta dibalik batalnya Miyabi datang ke Indonesia.

1.    Banyak Pihak Menolak

Sejumlah pihak menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia. Bahkan pihak penyelenggara acara tersebut dalam hal ini Repezen Nada Entertainment membenarkan jika batalnya Miyabi datang karena banyak respon negatif yang tak terima Miyabi datang ke Indonesia untuk kesekian kalinya.

“Pertimbangannya adalah pertama pihak hotel memang tidak menyanggupi karena banyak respons kurang baik dari beberapa kalangan, dan setelah dipertimbangkan memang kurang baik juga,” ujar Michael Prawira selaku Manager Executive Repezen Nada Entertainment dilansir dari CNN Indonesia.

5 Fakta Dibalik Batalnya Miyabi Datang ke Indonesia (Okezone)

2.    Uang Tiket Dikembalikan

Informasi terkait kedatangan Miyabi tentu ditanggapi beragam oleh masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat yang mau bertemu dan makan malam bersama Miyabi, harus merogoh kocek sebesar Rp 15 juta. Dan dalam waktu sekejap tiket gala dinner langsung ludes terjual.

Lalu setelah Miyabi batal ke Indonesia, bagaimana nasib uang tiket tersebut? Ternyata pihak penyelenggara akan mengembalikan 100 persen uang tersebut. Bisa jadi gagalnya Miyabi ke Indonesia mendatangkan kekecewasaan dalam benak para penggemarnya.

3.    Tanggapan Miyabi

Setelah dipastikan acara tersebut batal, pihak penyelenggara nampaknya sudah melakukan komunikasi dengan Miyabi. Buktinya Miyabi sempat mengunggah flyer acara gala dinner di Jakarta di sosial media. Namun tak berselang lama, ia menghapus posting tersebut tanpa memberikan tanggapan sedikitpun.

 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"