Susul Az Zahra Putri Dania, Pebulutangkis Muda Syabda Perkasa Belawa Meninggal karena Kecelakaan di Jalan Tol

Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga tanah air. Belum sebulan atlet bulu tangkis masa depan Az Zahra Putri Dania meninggal karena sakit kanker, kini giliran Syabda Perkasa Belawa meninggal. Pebulutangkis muda itu menghembuskan napas terakhirnya usai menjadi korban kecelakaan di jalan Tol Pemalang, Jawa Tengah.

Berita duka itu pertama kali diinformasikan oleh PBSI melalui akun Twitter @INABadminton. Dalam unggahannya PBSI mengucapkan rasa duka mendalam dengan kepergian Syabda Perkasa Belawa yang masih berusia 21 tahun.

“Keluarga besar PP PBSI mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu atlet muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa (21 tahun) dalam kecelakaan di tol Pemalang (Jawa Tengah), Senin (20/3) dini hari. Mohon doa semoga arwahnya husnul khatimah dan diterima di tempat terbaik di sisi Allah,” kicau akun tersebut.

Sementara itu mantan pebulutangkis Yuni Kartika menceritakan sedikit kronologi Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia. Lewat cuitan di Twitter @yunikartika73. Dalam cuitannya Yuni Kartika menuliskan bagwa Syabda Perkasa Belawa mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Sragen, Jawa Tengah, untuk berziarah setelah neneknya meninggal dunia.

Mungkin nama Syabda Perkasa Belawa sebagai pemain tunggal putra belum sepopuler Jonatan Christy atau Anthony Sinisuka Ginting. Tapi Syabda Perkasa Belawa pernah ikuti turnamen Piala Thomas tahun 2022. Ia memenangkan pertarungan menghadapi pebulutangkis Korea Selatan dalam fase grup. 

Atlet berusia 21 tahun ini disebut-sebut adalah pemain bulu tangkis masa depan Indonesia.Sejak kecil dia sudah melihat ayahnya bermain bulu tangkis. Hal itu membuat ia tertarik untuk menekuni dunia bulu tangkis sejak berusia 6 tahun.

Prestasi yang pernah didapatkan antara lain juara dalam ajang Jakarta Junior International Series 2019 dan meraih medali perak PON Papua 2021. Hal itu membuat Syabda Perkasa Belawa masuk untuk jadi bagian PB Djarum dan lolos ke Pelatnas di Cipayung, Jakarta Timur.