Gagasan untuk menggaet Espargaro diyakini Pernat berasal dari Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig. Pihaknya beberapa waktu lalu memuji gaya membalap Espargaro yang agresif mirip dengan Marc. Maka dari itu ia merupakan rider yang ideal untuk tim Honda.
Ide ini juga ditentang oleh manajer Marc dan Alex, Emilio Alzamora. Menurutnya aksi main mata antara Puig dan Espargaro tentu akan membahayakan posisi Alex di dalam tim Honda. Meski rider ini merupakan juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 tahun lalu.
"Menurut saya, ini gerakan yang sangat menentang Marc. Ia akan lihat ini sebagai kemunduran, mengingat ia sangat terikat pada adiknya. Saya rasa ini benar-benar kegilaan, karena HRC menyatakan 'perang' pada Marc dan Emilio. Tapi ide ini datangnya dari Alberto Puig," ungkap Emilio.
Menurut Pernat, yang paling menyesal dengan keputusan ini tentu saja Marc Marquez. Mengingat ia telah menandatangani perpanjangan kontrak selama 4 tahun Februari lalu untuk bertahan tim Repsol Honda.
"Entah apakah Marc bakal tetap menandatangani kontrak empat tahun jika ini terjadi sebelumnya. Ini benar-benar kegilaan, karena ini takkan jadi awal yang baik bagi Honda. Jika ini adalah strategi Alberto, maka ini sebuah kegilaan, ini bagai langkah bunuh diri," pungkas Pernat.
Alex sendiri kabarnya akan diturunkan di LCR Honda pada MotoGP 2021 mendatang, mendapatkan kontrak pabrikan, dan menggantikan salah satu di antara Cal Crutchlow atau Takaaki Nakagami.