Masing-masing warna yang menyusun logo merupakan representasi dari alam. Biru mewakili langit, oranye mewakili matahari, hijau mewakili alam, ungu mewakili kedekatan, dan merah mewakili semangat. Dalem banget ya maknanya.
Nah, kalo maskot yang diusung dalam Asian Para Games 2018 berbeda dari Asian Games yang memiliki tiga maskot, yakni Atung, Bhin Bhin, dan Kaka. Asian Para Games 2018 hanya mengeluarkan satu maskot bernama Momo.
Raja Sapta menjelaskan jika Momo adalah singkatan dari kata "Motivasi dan Mobilitas". Maknanya, setiap orang diharapkan agar bisa terus bergerak maju dan beradaptasi dengan dunia dan waktu yang terus berubah.
Bentuk dari Momo diambil dari burung berjenis 'Elang Bondol' atau yang lebih dikenal dengan bald eagle. Burung elang jenis ini menyebar di kawasan India, Asia Tenggara, Australia, Tiongkok Selatan, dan Indonesia. Nah, untuk di negara kita, sebaran burung elang yang dadanya berwarna putih ini bisa kita temui di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Elang bondol digunakan sebagai maskot untuk memperkuat karakter kota penyelenggara, Jakarta, yang juga memiliki maskot sama. Selain itu, Momo pun menggunakan sabuk khas Betawi. Hal ini menjadi representasi dari kebudayaan kota penyelenggara.
"Elang Bondol dikenal sebagai burung yang berani dan kuat. Ini adalah kombinasi sempurna antara nama maskot dan burung serta kota diadakannya Asian Para Games 2018," pungkasnya.