Mengapa Ada Perasaan Takut Jatuh dalam Panjat Dinding~

Mengapa Ada Perasaan Takut Jatuh dalam Panjat Dinding~

Pernah gasih kamu kepikiran gimana rasanya jatuh di atas tanah dari ketinggian? Tentunya enggak ada yang mau kepikiran gitu kan ya.

Tapi kalau kamu ngelakuinya, kamu bakalan dapet pengalaman pembebasan dan membebaskan ketakutanmu dengan cara olahraga panjat tebing dan panjat dinding tentunya.

Panjat tebing adalah olahraga yang asyik bagi orang yang demen ama penentangan gravitasi dan fisika dalam segala keseruannya.

Takut ketinggian (stocksnap.io)

Dari atlet hingga orang normal yang hanya menikmati olahraga, ini adalah salah satu olahraga yang paling menuntut fisik dan teknis di dunia. 

Ini sih bukan untuk mensugestikan kamu harus ikut sih, atau bahkan meyakinkan kamu kalau pendakian itu seru.

Tetapi yang akan di bagikan adalah pengalaman pribadi tentang bagaimana mengatasi ketakutan seseorang ketika akan jatuh, gak cuma berkaitan dengan mendaki tetapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebenernya sih ada beberapa gaya panjat yang beragam di luar sana untuk melindungi diri, tetapi kali ini kita bakalan lebih fokus pada olahraga panjat dan bouldering. 

Panjat tebing adalah praktik panjat tebing di mana ada jangkar yang sudah dibor di dinding yang memungkinkan pendaki untuk naik ke dinding dengan rute yang ditentukan dan aman.

Dengan bouldering, pendaki berada di dinding yang tingginya tidak lebih dari 20 kaki dengan bantalan jatuh di bawah untuk perlindungan.

Panjat dinding (fiberglassbandung.com)

Sebenarnya belum ada metode lain untuk belajar secara efisien tanpa pengulangan dan mempertahankan memori otot dalam panjat dinding. 

Lupakan latihan pada awalnya pada niatannya, dan belajarlah untuk memanjat dulu. Ketika kamu belajar untuk mempercayai tubuhmu, memanjat menjadi bagian dari dirimu dan menjadi semangat juang untuk mencapai puncak.

Sebut saja tuntutan fisik panjat tebing, tetapi belum menyelami bagaimana rasanya bagi pikiranmu. Adapun seseorang yang memiliki rasa takut yang luar biasa akan ketinggian dan kegelisahan yang berulang, menganggapnya sebagai Olimpiade mental. 

Banyak yang memiliki begitu banyak masalah dengan langkah pertama itu sehingga perasaan takut jatuh menghantui benget. 

Apa yang akan terjadi? Akankah harness saya bakalanterlepas dan jatuh ke tanah? Apakah pasangan saya memperhatikan saya? Beberapa pemikiran ini mungkin muncul di benak kita. 

Dan seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, "Bagaimana jika" hanya menyalip kemampuan sadar untuk mengakui kesulitan yang kita hadapi. 

Kita menjadi sangat takut pada apa yang tidak dapat kita kendalikan dalam hidup kita, sehingga menghambat pertumbuhan dan kemampuan kita untuk melihat pandangan yang berbeda. Tindakan fisik jatuh tetap tak terkendali tetapi kita selalu bisa siap.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"