Konser Coldplay akan digelar secara megah pada 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Namun sayang saat momen jutaan orang mencari tiket konser ada pemberitaan soal konser Coldplay ditolak di Indonesia oleh pihak tertentu. Penggiat sosial media Abu Janda berikan responnya.
Dalam akun Instagram pribadinya @permadiaktivis2, Abu Janda tidak setuju dengan penolakkan konser Coldpay di Indonesia yang dilakukan oleh Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212. PA 212 meminta pemerintah untuk menolak konser Coldplay di Indonesia karena band asal Inggris itu dianggap pro kepada LGBT yang bertentangan dengan Pancasila di Indonesia.
“Chris martin vokalis coldplay memang dukung hak para gay & lgbt SO WHAT? yang pasti saya belom pernah dengar ada gay & lgbt jadi teroris ngebom gereja sih,” tulis Abu Janda yang diduga menyindir kelompok tertentu dalam postingannya di Instagram sembari unggah foto Chris Martin saat tampil di panggung.
Banyak warganet yang menanggapi unggahan Abu Janda soal konser Coldplay ditolak di Indonesia. Tentu mayoritas warganet meminta agar Coldplay tetap datang dan menggelar konser di Indonesia. Diimbau tidak ada pihak-pihak yang diduga melakukan politisasi soal kedatangan band yang belum pernah konser di Indonesia.
“Coldplay, bukan berarti aku juga ikut dukung terkait apa yang dia dukung. Aku nonton Coldplay ya memang pengen nonton Coldplay.terserah dia mau dukung LGBT apa engga. Itu mah urusan dia. Urusan aku cuma War tiketnya tgl 17-19 mei, nonton konser nya 15 Nov. Itupun kalo dapet tiket nya,” kata seorang warganet. “Kita mau nonton Coldplay ya karena mau nonton musik,” tambah warganet lainnya.
Nampaknya adanya penolakkan konser Coldplay di Indonesia tak membuat promotor PK Entertainment sebagai pihak penyelenggara konser gentar. Justru Antusias masyarakat Indonesia semakin semangat untuk membeli tiket konser yang dibandrol dari harga Rp 800 ribu hingga Rp 11 juta yang sudah bisa dibeli pada 17 Mei 2023.