Lirik Lagu Pop Semakin Ekspresif, Ilmiah! Ada Apa dengan Kemarahan dan Kesedihan?

Lirik Lagu Pop Semakin Ekspresif, Ilmiah! Ada Apa dengan Kemarahan dan Kesedihan?

Lirik lagu pop berubah setiap tahunnya. Sederetan musik mempunyai perbedaan, berdasarkan penelitian yang meneliti lirik lagu tahun 1960-an atau 1970-an dan 2019. Tidak hanya musiknya yang mengalami perubahan, tetapi yang paing urgent adalah liriknya.

Data ilmuan dari Lawrence Technological University di Michigan meneliti dengan metode analisis kuantitatif. Perubahan besar ditemukan pada lirik lagu tahun 1960-an hingga 2016. Hasilnya menunjukkan peningkatan bertahap. Lirik yang mengekspresikan kesenangan atau kegembiraan perlahan berkurang.

Hasil penelitian mengenali lirik lagu pop diterbitkan dalam Journal of Popular Music Studies. Kathleen Napier dan Lior Shamir meneliti lebih dari 6.000 lagu yang bertengger di Billboard Hot 100 setiap tahunnya. The Billboard Hot 100 adalah lagu paling populer setiap tahunnya, ini mencerminkan preferensi para pendengar musik.

Dulu musik populer disusun rangkingnya berdasarkan penjualan rekaman album, diputar diradio dan jukebox. Nah, dalam satu dekade terakhir indikator paling populer adalah dengan streaming dan media sosial. Keduanya menggambarkan perubahan konsumen musik. 

Memainkan jukebox (ehehr1955.wordpress.com)

Ekspresi yang diteliti berdasarkan kata dan frase pada lirik. Frase dan lirik sendiri kurang lebih menggambarkan perasaan. Berdasarkan analisis kuantitatif, lirik lagu yang mengekspresikan kemarahan meningkat secara bertahap.

Lagu yang dirilis pertengahan tahun 1950-an lebih sedikit mengekspresikan rasa marah. Dan meningkat secara bertahap hingga tahun 2015. Ada apa dengan fakta yang terjadi ini?

Selain mengalami peningkatan dalam mengekspresikan rasa marah, lirik lagu juga mengekspresikan kesedihan, rasa muak dan ketakutan.

Lirik yang mengekspresikan kemuakan juga menurun pada tahun 1980-an dan mencapai puncak peningkatan tahun 1990-an. Tetapi pada tahun 1980-an justru kental dengan ekspresi ketakutan serta rasa khawatir.

Takut (giphy.com)

Pemaparan hasil penelitian yang dipublikasikan di Sciencedaily.com cukup mengejutkan. Musik yang setiap menit dilantunkan bisa jadi merupakan ekspresi pendengar. Atau musik masih bisa dianggap hanya sebagai hiburan jika mengekspresikan kemarahan dan kesedihan?

Lion Shamir mengungkapkan lebih lanjut bahwa perubahan tingkat ekspresi, khususnya kemarahan dan kesedihan, erat berkaitan dengan pendengar musik. Jadi, bisa dibilang musisi dan penulis lagu sedang mengamini permintaan pasar.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"