Lalu, mereka juga mengomentari aliran sungai setempat, "Kelihatannya indah dari atas, tetapi dari bawah, seperti kotoran."
Tak berhenti sampai di situ, mereka juga komentar seperti "Saya seorang pegawai negeri, dan jika saya ditugaskan di sini... Saya akan berhenti di situ."
"Sebagai seorang komedian, saya merasakan batasan saya."
Intinya, mereka terus-menerus berkomentar buruk soal area Yeongyang sepanjang video.
Permintaan Maaf Psick University
Hal ini menimbulkan protes tidak hanya dari penduduk Yeongyang tetapi juga dari pemirsa yang menuduh saluran tersebut meremehkan wilayah tersebut.
Sebagai tanggapan, Psick University mengeluarkan permintaan maaf pada tanggal 18, satu minggu setelah memposting video kontroversial tersebut, dengan menyatakan, "Karena ketidakdewasaan kami, kami meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampaknya."
Mereka juga menjelaskan, video tersebut dibuat dengan mengedepankan konsep kawasan yang damai, menggunakan ekspresi berlebihan yang membawa nilai komedi, yang disampaikan tanpa filter dengan cara yang sulit dianggap komedi karena kurangnya perhatian terhadap warga dan pemilik usaha kecil.
Setelah mendapat reaksi keras, mereka mengunjungi toko roti dan restoran tradisional tersebut untuk meminta maaf. Meskipun pemilik saat ini tidak melaporkan adanya kerusakan, saluran tersebut berjanji untuk memantau kerusakan di masa depan dan memberikan bantuan jika diperlukan. Video tersebut kemudian dihapus.
Waduh komedinya kelewatan nih. Semoga pengalaman mereka bisa jadi pembelajaran buat kita semua ya!