Secara normal, rahim seharusnya berada dalam panggul dan disangga oleh otot serta jaringan. Meski demikian, ada beberapa kondisi di mana posisi rahim tidak sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan berbagai masalah. Gejala turunnya peranakan pada perempuan biasanya ditandai dengan rahim turun hingga menonjol keluar dari vagina.
Penyakit yang hanya menyerang perempuan ini sebaiknya tidak disepelekan. Sebab semakin cepat mengetahui gejala penurunan peranakan, maka proses pengobatan bisa semakin cepat. Nah, biar kamu nggak kecolongan. Agar bisa tanggap melakukan tindakan, berikut ini beberapa gejala penurunan peranakan yang terjadi para perempuan.
Gejala Penurunan Peranakan
Ilustrasi Peranakan Turun (via LuviZhea)
Mengutip laman Halodoc, pada kondisi ringan, gejala penurunan peranakan sering kali tidak dirasakan sama sekali. Biasanya gejala penyakit ini muncul ketika ketika kondisi sudah memasuki tahap sedang atau berat.
Umumnya gejala tersebut berupa konstipasi atau sembelit, rasa tidak nyaman saat berjalan, nyeri saat berhubungan intim, sensasi penuh di panggul. Tidak hanya itu, gejala penurunan peranakan juga bisa ditandai dengan nyeri pada panggul, perut, punggung bawah, keluar darah dari vagina, jaringan rahim keluar dari vagina, gangguan buang air kecil, kesulitan berkemih, serta mengalami infeksi saluran kemih berulang.
Gejala penyakit ini jarang disadari karena sering hilang timbul. Pada pagi hari mungkin kamu tidak merasakan gejala apapun, namun pada malam hari gejala tersebut begitu mengganggu. Jika mulai merasakan gejala di atas, sebaiknya kamu segera memeriksakan diri.