Terbiasa Nggak Sarapan? Hati-hati Lho, Ini 4 Dampak Buruk yang Mengintai Kesehatan

Terbiasa Nggak Sarapan? Hati-hati Lho, Ini 4 Dampak Buruk yang Mengintai Kesehatan

Sudah jadi rahasia umum bahwa sarapan menjadi waktu makan yang sangat berharga. Hal ini merupakan momen terpenting agar tubuh bisa beraktivitas secara optimal seharian penuh. Oleh sebab itu, kamu jangan lagi melewatkan sarapan, ya! Sebab, menurut beberapa ahli, telat sarapan pagi memiliki efek kurang baik pada tubuh.

Lantas, apa saja dampaknya saat melewatkan sarapan? Berikut beberapa diantaranya:

1.Meningkatkan Risiko Obesitas

Bagi kamu yang was-was terhadap kelebihan berat badan, rasanya perlu harap-harap cemas. Studi dalam Arab Journal of Nutrition and Exercise mengatakan, melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak dan remaja di Arab Saudi. Hal sebaliknya berlaku, mereka yang rutin sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Meski begitu, karena sifat studi observasi yang kurang kuat, para ahli mengatakan masih membutuhkan studi lebih jauh untuk membuktikan hal tersebut.

Ilustrasi Sarapan (Orami)

2. Meningkatkan Risiko Masalah Jantung

Dampak melewatkan sarapan juga bisa menyasar organ vital seperti jantung. Menurut studi dari Universitas Harvard, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, daripada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan. Meski penyebab langsungnya belum diketahui secara persis, para peneliti menduga bahwa bertahan dalam keadaan puasa lebih lama bisa memicu stres fisik dan membuat tubuh bekerja lebih keras, dan menyebabkan perubahan metabolisme.

"Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pada pasien yang melewatkan sarapan, telah dikaitkan dengan penyakit jantung," jelas Christian J. Gastelum, MD, ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS.

3.Tidak Produktif

Dampak melewatkan sarapan juga bisa membuat kita jadi tidak produktif dan sulit berkonsentrasi. Pasalnya, tubuh terutama otak tak memiliki "bahan bakar" untuk beraktivitas atau bekerja bila tidak sarapan.

Ingat, otak membutuhkan glukosa agar berfungsi optimal. Kehabisan glukosa atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama memengaruhi fungsi kognitif. Imbasnya, kita tidak dapat berpikir dengan jernih seperti biasanya. Hal ini akan mengurangi produktivitas sehari-hari. Contohnya, fokus yang menghilang sehingga melupakan pekerjaan yang harus dilakukan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"