Tahu Gak Sih? Kualitas Tidur Mempengaruhi Kemampuan Otak Mengeluarkan Racun

Tahu Gak Sih? Kualitas Tidur Mempengaruhi Kemampuan Otak Mengeluarkan Racun

Siapa nih yang suka begadang? Padahal udah ada lagunya loh, "Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya.."

Begadang ya blehlah kalau emang perlu. Tapi jangan tiap hari juga ya gengs. Tidur itu penting untuk kesehatan kamu dan mengeluarkan racun dalam tubuh.

Kamu udah seharian kena polusi, makan makanan dengan bahan-bahan kimia buatan. Dan kena beragam bahan kimia dari mana aja.

Tidur berkualitas (businessnewsdaily.com)

Penelitian baru dari University of Rochester Medical Center (URMC) menunjukkan kalau kurang tidur nyenyak mengganggu proses otak untuk membuang protein dan limbah beracun. Karena tidur kita bisa jadi lebih ringan. Penuaan dan kurang tidur dalam kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer.

"Tidur sangat penting untuk fungsi sistem pembuangan limbah otak dan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin dalam tidur semakin baik," kata pemimpin penulis Maiken Nedergaard, M.D., D.M.Sc., co-direktur Pusat Neuromedicine Translasional di URMC.

Temuan ini juga menambah bukti yang semakin jelas bahwa kualitas tidur atau kurang tidur dapat memprediksi timbulnya Alzheimer dan demensia.

Tidur untuk mengeluarkan racun tubuh (thesun.uk)

Studi ini menunjukkan bahwa tidur non-REM yang dalam, di mana aktivitas otak dan kardiopulmoner melambat, adalah tahap tidur yang sempurna agar sistem glymphatic berfungsi dengan baik. Sistem glymphatic, memompa cairan tulang belakang otak (CSF) melalui jaringan otak untuk membuang limbah, baru saja ditemukan oleh Nedergaard dan timnya pada tahun 2012.

Protein toksik yang terakumulasi di otak, seperti beta amiloid dan tau, terkait dengan perkembangan Alzheimer. Oleh karena itu, para peneliti percaya bahwa gangguan sistem glymphatic karena melemahnya tidur dapat mendorong perkembangan penyakit.

Hindari begadang (uky.edu)

Tidur bisa ditingkatkan kualitasnya untuk memperbaiki fungsi sistem glymphatic. Di kemudian hari, ini bisa menjadi bentuk terapi untuk pasien yang berisiko terkena Alzheimer atau demensia. 

Dan para peneliti juga mencatat bahwa anestesi tertentu yang digunakan dalam pengaturan klinis dapat menyebabkan kesulitan kognitif, yang juga dapat mempengaruhi aktivitas glymphatic.

Jadi jangan remehkan tidur ya gengs...

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"