Tahukah kamu bahwa pertolongan pertama pada luka bakar yang marak di masyarakat ternyata kurang tepat dan justru menyebabkan iritasi dan infeksi? Orang awam akan memberikan odol, kecap, bahkan obat yang tidak pada tempatnya sehingga memperburuk kondisi.
Faktanya, menurut ahli kesehatan, luka bakar tidak boleh terkena zat apapun yang mampu menimbulkan risiko infeksi sehingga memperparah luka. Karena itu, agar terhindar dari penanganan yang salah dan berdampak buruk, simak tips seputar pertolongan pertama pada luka bakar ringan. Perhatikan juga bahan yang tidak boleh dioleskan pada luka bakar dalam artikel berikut ini. Yuk simak!
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Ringan, Apa yang Harus Dilakukan?
Saat tubuh terkena api, minyak panas atau penyebab luka bakar lain, sebaiknya jangan panik. Panik hanya akan membuat pertolongan pada luka terhambat. Hal pertama yang bisa dilakukan saat mengalami luka bakar ringan adalah buka pakaian atau perhiasan yang melekat pada luka. Jika memungkinkan, lepas perlahan agar tidak membuat luka semakin parah.
Setelah itu bersihkan bagian luka dengan air dengan cara mengalirkan air suhu ruangan pada area yang terbakar. Lakukan selama 15 - 20 menit. Mengalirkan air ke bagian yang terluka dapat membantu mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Karena itu, lakukan langkah ini segera setelah kulit mengalami luka bakar.
Setelah mengaliri luka bakar dengan air, perban dengan menggunakan kain lembut atau kapas yang telah dibasahi air dingin. Cara ini bertujuan untuk melindungi luka agar tidak teriritasi dan terinfeksi. Selanjutnya bila muncul gelembung seperti berisi air, jangan dipecahkan karena dapat membuat kulit menjadi infeksi.
Meski demikian, beberapa luka bakar mungkin cukup parah sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. Jika pertolongan pertama telah dilakukan, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Bahan-bahan yang Tidak Boleh Dioleskan pada Luka Bakar