Redakan Gejala Migrain dengan Pola Makan Plant-Based

Redakan Gejala Migrain dengan Pola Makan Plant-Based
Redakan Gejala Migrain dengan Pola Makan Plant-Based (OKEMOM)

Selanjutnya, pada saat enam bulan sebelum rujukan kliniknya, migrain yang dialami laki-laki tersebut menjadi kronis dan terjadi pada 18-24 hari setiap bulan. Ia menggambarkan rasa sakit yang muncul secara tiba-tiba dan kuat pada bagian dahi pelipis kiri kepalanya. Rasa sakit yang berdenyut-denyut yang ia rasakan biasanya berlangsung selama 72 jam.

Sakit kepalanya diketahui juga disertai dengan kepekaan terhadap cahaya dan suara, mual hingga muntah. Pada skala 0-10, ia menilai tingkat keparahan nyeri justru berkisar 10-12. Dari tes darah yang dilakukan, hasilnya mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki tingkat peradangan sistemik yang tinggi. Bahkan ia memiliki tingkat beta-karoten yang normal (53 ug/dl).

Para peneliti pun kemudian menyarankan laki-laki tersebut untuk menjalankan pola makan plant-based atau Low Inflammatory Foods Everyday (LIFE), yakni diet padat nutrisi, makanan utuh, dan nabati. Ia harus makan setidaknya lima ons sayuran berdaun hijau mentah atau dimasak setiap hari, serta minum smoothie hijau sebanyak 32 ons setiap hari, dan membatasi asupan biji-bijian, sayuran bertepung, minyak, serta protein hewani terutama susu dan daging merah.

Setelah dua bulan menjalani pola makan plant-based, laki-laki itu mengatakan bahwa frekuensi serangan migrainnya turun menjadi hanya satu hari dalam sebulan durasi dan keparahan serangan pun juga berkurang. Tes darahnya juga menunjukkan peningkatan substansial dalam kadar beta-karoten, dari 53 ug/dl menjadi 92 ug/dl.

Redakan Gejala Migrain dengan Pola Makan Plant-Based (KlikDokter)

Laki-laki itu diketahui juga telah berhenti minum semua obat migrainnya. Bahkan ketika dia mencoba makanan pemicu sakit kepala seperti putih telur, salmon, atau es teh, rasa sakitnya jauh berkurang dan durasinya lebih pendek daripada sebelumnya.

Setelah tiga bulan, migrain yang ia alami berhenti total dan belum kembali dalam 7,5 tahun terakhir. Seperti yang kita ketahui bahwa migrain tidak memiliki penyebab yang jelas, tetapi untuk hal ini, para peneliti lebih lanjut mengatakan bahwa status HIV positif pada laki-laki itu kemungkinan berperan pada keparahan sakit kepala yang ia rasakan.

"Laporan ini menunjukkan bahwa pola makan nabati utuh dapat menawarkan pengobatan yang aman, efektif dan permanen untuk membalikkan migrain kronis. Sementara laporan ini menggambarkan satu pasien yang sangat patuh yang memiliki respons luar biasa, diet LIFE telah mengurangi frekuensi migrain dalam tiga bulan pada beberapa pasien tambahan," tulis kesimpulan para peneliti.

Gimana Gengs, masih mau tetep makan yang junkfood-junkfood gitu, atau mau beralih ke makanan sehat dari sayur, buah, dan kacang-kacangan?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"