Mengapa sering mengantuk dan lemas setelah maka disebabkan beberapa hal. Kondisi ini disebut food coma atau postrandial somnolence.
Menurut Profesor David Levitsky, dilansir dari Delish.com, saat makanan mencapai perut, aliran darah bergeser dari otak menuju perut dan usus. Makanya, terkadang setelah makan jadi ngerasa pusing dan lelah.
Setelah makan, saraf parasimpatis akan lebih hemat energi. Detak jantung pun melambat. Tapi menurut Levitsky, ini tergantung jumlah makanan yang dikonsumsi. Saat mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat, tubuh akan menyeimbangkan kebutuhan energi.
Semakin tinggi kedua kadar tersebut, maka kebutuhan energi untuk mengolahnya semakin tinggi. Jadi, tubuh merespons dengan rasa kantuk dan lemas deh.
Hal tersebut juga terjadi ketika yang dikonsumsi adalah makanan yang tinggi protein. Tubuh akan berfokus mengolah makanan tersebut menjadi sari-sari yang bisa terserap tubuh. Kandungan protein tinggi menyimpan zat yang menciptakan serotonih. Nah, serotonin inilah yang membuat badanmu mengantuk dan lemas setelah makan.
Menurut Dr William Orr, makan besar menyebabkan derajat distensi lambung dan rangsangan hormon. Ini lho yang bikin kamu ngantuk dan lemas. Makan besar itu seperti makan nasi atau beberapa makan lainnya yang bikin kenyang.
Profesor kedokteran klinis di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma ini menyarankan makan semangkuk sup. Ini cara menghindari sering mengantuk dan lemas setelah makan.
Ia juga menyarankan untuk memilih makanan berkuah daripada makanan padat. Makanan berkuah seperti sup atau soto cenderung memberi efek kurang mengenyangkan. Tetapi bisa mengatasi sering mengantuk dan lemas setelah menyantapnya.