Kebiasaan minum teh seakan sudah menjadi budaya untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain dinikmati saat pagi hari, teh juga menjadi minuman favorit saat beraktivitas di luar rumah. Secangkir teh bisa dibilang hampir selalu menemani hangatnya kebersamaan warga di Tanah Air.
Tapi belakangan, para penikmat teh dibuat khawatir dengan isu bahwa teh celup yang biasa digunakan bisa memicu penyakit kanker . Pasalnya, kantong teh yang digunakan menggunakan bahan yang cenderung berbahaya karena mengandung plastik atau bahan yang mudah luluh saat terkena panas.
Kantong teh tersebut diduga mengandung senyawa klorin yang banyak digunakan untuk pemutih kertas, pembungkus makanan, bahan pangan dan berbagai bahan lainnya. Adanya senyawa inilah yang diduga memicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya memicu kanker.
Padahal sebenarnya saat ini, banyak produsen bahan pangan yang menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut. Kamu juga tidak perlu khawatir karena saat produk teh celup dipasarkan secara massal, sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pastinya sudah lulus uji penggunaan oleh konsumen.
Dikutip dari laman Good Doctor, ada beberapa standar agar semua produk pangan dapat dijual secara bebas di Indonesia. Salah satunya adalah sudah lulus sertifikasi BPOM. Jadi, semua produk yang sudah disertifikasi BPOM pastinya telah melalui berbagai pengujian dan pemeriksaan menyeluruh.