Mengenal Apa Itu Hormon Kortisol dan Fungsinya untuk Tubuh

Mengenal Apa Itu Hormon Kortisol dan Fungsinya untuk Tubuh

# Peran dan Fungsi Hormon Kortisol

Kortisol adalah hormon penting yang mempengaruhi hampir setiap organ dan jaringan di tubuh. Hormon ini memainkan banyak peran penting, termasuk:

-Mengatur respons stres tubuh.

-Membantu mengontrol penggunaan lemak, protein dan -karbohidrat oleh tubuh, atau metabolisme.

-Menekan peradangan.

-Mengatur tekanan darah.

-Mengatur gula darah.

-Membantu mengontrol siklus tidur-bangun.

Cara menurunkan hormon kortisol (timesindonesia.co.id)

Tubuhmu terus-menerus memonitor kadar kortisol untuk mempertahankan tingkat yang stabil (homeostasis). Kadar kortisol yang lebih tinggi dari normal atau lebih rendah dari normal dapat membahayakan kesehatan.

Lebih khusus lagi, kortisol mempengaruhi tubuhmu dengan cara berikut:

1. Mengatur respons stres tubuhmu: Selama masa stres, tubuhmu dapat melepaskan kortisol setelah melepaskan hormon “lawan atau lari”, seperti adrenalin, sehingga kamu tetap waspada. Selain itu, kortisol memicu pelepasan glukosa (gula) dari hatimu untuk energi cepat selama masa stres.

2. Mengatur metabolisme: Kortisol membantu mengontrol cara tubuhmu menggunakan lemak, protein, dan karbohidrat untuk energi.

3. Menekan peradangan: Dalam waktu singkat, kortisol dapat meningkatkan kekebalan dengan membatasi peradangan. Namun, jika kadar kortisolmu tinggi secara konsisten, tubuhmu akan terbiasa memiliki terlalu banyak kortisol dalam darah, yang dapat menyebabkan peradangan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

4. Mengatur tekanan darah: Cara pasti kortisol mengatur tekanan darah pada manusia masih belum jelas. Namun, peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan kadar kortisol yang lebih rendah dari normal dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

5. Meningkatkan dan mengatur gula darah: Dalam keadaan normal, kortisol mengimbangi efek insulin, hormon yang dibuat pankreas, untuk mengatur gula darah. Kortisol meningkatkan gula darah dengan melepaskan glukosa yang disimpan, sementara insulin menurunkan gula darah. Memiliki kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan gula darah tinggi secara terus-menerus (hiperglikemia). Hal ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"