Mengenal Apa Itu Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan

Mengenal Apa Itu Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan
Gula meja (sfidn.com)

Gula meja, juga dikenal sebagai sukrosa, biasanya diekstraksi dari tanaman tebu atau gula bit. Proses pembuatan gula dimulai dengan mencuci tebu atau bit, mengirisnya, dan merendamnya dalam air panas, sehingga sari gulanya dapat diekstraksi.

Jus kemudian disaring dan diubah menjadi sirup yang diproses lebih lanjut menjadi gula kristal yang dicuci, dikeringkan, didinginkan, dan dikemas menjadi gula meja yang ditemukan di rak supermarket (1).

Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS)

Contoh Sirup jagung fruktosa tinggi (shopee.com)

Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) adalah sejenis gula rafinasi. Jagung pertama digiling untuk membuat tepung jagung dan kemudian diproses lebih lanjut untuk membuat sirup jagung (1).

Enzim kemudian ditambahkan, yang meningkatkan kandungan gula fruktosa, yang pada akhirnya membuat sirup jagung terasa lebih manis.

Gula rafinasi ini biasanya digunakan untuk menambah rasa pada makanan tetapi juga dapat bertindak sebagai pengawet dalam selai dan jeli atau membantu makanan seperti fermentasi acar dan roti. Mereka juga sering digunakan untuk menambahkan makanan olahan dalam jumlah besar seperti minuman ringan dan es krim.

Bahaya Gula Rafinasi

Gula seperti gula meja dan HFCS ditambahkan ke berbagai makanan, termasuk banyak makanan yang tidak kamu duga mengandung gula. Dengan demikian, mereka mungkin menyelinap ke dalam tubuhmu, memberikan berbagai efek kesehatan yang merugikan.

Misalnya, mengonsumsi gula rafinasi dalam jumlah besar, terutama dalam bentuk minuman manis, secara konsisten dikaitkan dengan obesitas dan kelebihan lemak perut, faktor risiko kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung (3, 4, 5).

Secara khusus, makanan yang diperkaya dengan HFCS dapat menyebabkan dirimu menjadi kebal terhadap leptin, hormon yang memberi sinyal pada tubuh kapan harus makan dan kapan harus berhenti. Ini sebagian dapat menjelaskan hubungan antara gula rafinasi dan obesitas (6).

Banyak penelitian juga mengaitkan diet tinggi gula tambahan dengan peningkatan risiko penyakit jantung (7). Selain itu, diet kaya gula rafinasi biasanya dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, depresi, demensia, penyakit hati, dan jenis kanker tertentu.

Jadi, kamu perlu mulai lebih bijak ya dalam mengkonsumsi gula!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"