Ia juga mengatakan bahwa OT ini sama seperti terapi fisik setelah seseorang terserang penyakit stroke. Dalam prosesnya sendiri, jalur saraf yang masih utuh akan kembali diperkuat dan dilatih ulang untuk mengkompensasi jalur saraf yang rusak.
"OT dilakukan karena dianggap dapat melatih kembali otak dalam menafsirkan dengan benar sinyal neurologis karena bau menghasilkan impuls unik yang berjalan melalui saraf penciuman, bulbus olfaktorius, dan korteks olfaktorius," tambahnya.
Lantas, seperti apa cara yang efektif dalam melakukan pelatihan penciuman OT ini?
"Untuk setiap aroma atau bau, pasien menghirup melalui lubang hidung selama 15-20 detik. Lalu berkonsentrasi pada aroma atau bau bahan tersebut. Selanjutnya, ambil istirahat selama 10 detik. Setelah itu lakukan proses yang sama untuk semua jenis aroma. Durasi terapi biasanya minimal 12 minggu, baru nanti dievaluasi dan terapi akan dilanjutkan kalau ada kemajuan," katanya.
Menurutnya, penggunaan parfum biasa untuk melakukan OT bisa saja dilakukan. Akan tetapi, jauh lebih baik jika kita menggunakan wewangian tertentu untuk bisa mengingatkan dan melatih saraf penciuman kita.
Seperti menggunakan parfum yang beraroma mawar, lemon, cengkeh atau eucalyptus. Apabila indra penciuman mengalami kemajuan setelah 3 bulan, maka disarankan kita untuk berpindah pada set aroma baru.
Kita bisa menggunakan aroma seperti mentol, tangerine atau melati. Lalu, latih penciuman dengan aroma tersebut selama 3 bulan. Setelahnya, kita bisa beralih ke aroma baru lain seperti bergamot, rosemary dan gardenia.