Di Indonesia, minum alkohol emang gak sebebas di negara lainnya. Tapi tetap aja banyak orang mengkonsumsi akkohol. Bahkan dibuat oplosan yang sampek merenggut nyawa.
Kathy Jung dan Joe Wang, pakar di Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA) mengatakan kalau alkohol bisa merusak sistem kekebalan tubuh seiring waktu. Gak cuma itu, mereka juga menjelaskan minum terlalu banyak selama pandemi dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih besar.
Saat para peneliti berupaya memahami coronavirus baru, penelitian yang membuktikan hubungan antara itu dan konsumsi alkohol belum tersedia. Tapi seiring waktu hasil analisa menunjukkan bahwa minum alkohol bisa merugikan.
"Ada bukti bahwa penggunaan alkohol membuat orang lebih rentan terhadap infeksi virus pernapasan," kata Jung, direktur Divisi Metabolisme dan Efek Kesehatan NIAAA.
Mengapa? Selain mengganggu fungsi sel kekebalan tubuh, minum alkohol dan pesta minuman keras dapat merusak fungsi paru-paru, usus, dan sawar darah-otak.
Biasanya, paru-paru dan usus, seperti kulit kita, menawarkan perisai fisik dan imunologis terhadap infeksi. Terlalu banyak alkohol mengganggu fungsi tersebut.
"Anda dapat membayangkan situasi di mana bakteri atau patogen apa pun dapat bocor ke sirkulasi tubuh dan organ tubuh," kata Wang, seorang direktur program di NIAAA.
Bukan hanya itu, tetapi mungkin sekali seorang pasien peminum alkohol yang terinfeksi, kondisinya bisa lebih buruk dan kronis. Wang mengatakan penggunaan alkohol dapat membuat sistem kekebalan terlalu sensitif sehingga dapat mempengaruhi dampak dari wabah. Jadi lebih parah gengs.