Diet Keto Adalah? Bagaimana Bisa Bertahan Hidup Hanya dengan Makan Daging?

Saat ini mungkin kalian sudah pernah mendengar apa itu diet keto. Pada dasarnya diet keto adalah pola konsumsi makan yang mengandalkan banyak daging, protein, serta lemak sebagai sumber energi.

Sementara itu diet keto atau diet ketogenic mengurangi dengan jumlah yang banyak pula asupan karbohidrat.

Seberapa banyak yang dimaksud di sini? Bayangkan kalian mengonsumsi daging sapi, ikan, ayam, atau daging lainnya setiap waktu makan setiap hari. 

Dengan hanya mengambil konsumsi karbohidrat dari menu sayuran saja. Tanpa nasi, gandum, kentang, ketela, atau semacamnya.

Sepertinya konsumsi semacam ini hanya akan mendatangkan penyakit seperti kolesterol atau serangan jantung belaka. Tetapi kenyataannya tidak. 

Diet ini justru dianjurkan untuk banyak hal seperti mengurangi berat badan atau bahkan mengganti sel otak yang mati. Ya beberapa dari anjuran ini terbukti, sedangkan yang lain belum.

Tetapi pada kenyataanya manusia telah berabad-abad yang lalu bertahan hidup dengan pola konsumsi high-fat dan low-carbs ini.

Sebagai contohnya adalah orang-orang suku Inuit yang mendiami wilayah Arktika. Di wilayah yang sangat dingin ini tentu saja akan sangat sulit menemukan tumbuhan untuk dimakan.

Suku Inuit secara tradisional mengkonsumi sayuran dan produk agrikultural lainnya dalam jumlah yang sangat sedikit. Sedangkan kita tahu bahwa karbohidrat banyak ditemukan di dalam menu makanan tersebut.

Alih-alih mereka menggantungkan kebutuhan energi mereka pada daging yang kaya lemak dari hadil buruan mereka. Seperti daging rusa atau ikan hasil dari budaya memancing.

Manfaat Diet Keto

Melihat pola konsumsi masyarakat Suku Inuit, beberapa ahli melakukan riset untuk mencari tahu manfaat sebenarnya dari diet keto. Pengujiannya tentu dengan menerapkan pola makan kaya lemak rendah karbohidrat.

Setelah setahun, peneliti menemukan manfaat dari diet keto adalah munculnya senyawa baru yang mengalir dalam darah. Senyawa ini disebut dengan keton dengan kondisi metabolis bernama ketosis.

Ternyata berbeda dengan anggapan umum kita terkait diet ketogenik ini. Awalnya penemuan senyawa ketone bertujuan untuk menyembuhkan kejang-kejang bagi penderita epilepsi.

Diet ini akhirnya diterapkan pada 1.000 anak penderita kejang-kejang. Hasilnya adalah 52 persen anak bisa mengontrol secara penuh sedangkan 27 persen lainnya menunjukan kemajuan dengan pesat.

Lantas bagaimana dengan usaha menurunkan berat badan dengan cara diet ini? Sampai sekarang belum ada ahli kesehatan yang menemukan bukti kuat keberadaan diet ketogenik untuk mengubah penampilan.

Atau kita lihat saja Suku Inuit, apakah mereka ramping-ramping atau justru sebaliknya. Para ahli hanya menyarankan untuk mengkombinasi diet keto dengan diet yang lain. Seperti diet intermiten atau semacamnya.

Kita tahu bahwa diet rendah karbohidrat seperti dapat mengurangi berat badan dalam periode waktu tertentu. Hal ini dikarenakan cadangan karbohidrat di dalam tubuh dapat mengikat air. Sehingga mengurangi karbohidrat akan mengurangi berat air di dalam tubuh.

Sedangkan diet keto adalah diet yang mengandalakan pembakaran cadangan lemak oleh senyawa keton untuk kebutuhan energi. Tetapi efek ini tidak akan bertahan lama. Jika pola konsumsi kita kembali seperti semula, maka kemungkinan besar berat badan kita juga kembali seperti sebelum menjalankan diet.

Kembali lagi tidak ada istilahnya satu untuk semua. Dari sini kita tahu manfaat diet keto dan juga kekurangannya. Agar mendapatkan yang kita inginkan ada baiknya tetap dikombinasikan dengan usaha yang lain. Tetap sehat gengs.