Melahirkan di air bisa menjadi pilihan tepat bagi para ibu yang ingin mengelola pengalaman melahirkannya secara alami, namun ada beberapa potensi risiko yang harus diwaspadai. Misalnya seperti:
1. Melahirkan di air hanya disarankan untuk kehamilan berisiko rendah
Persalinan di air umumnya hanya direkomendasikan bagi wanita dengan risiko rendah, kehamilan tunggal, dan telah mencapai cukup bulan. Hal ini karena segala komplikasi selama persalinan dapat menjadi lebih rumit karena ibu harus keluar dari air dengan aman.
2. Penelitian mengenai manfaat dan risiko waterbirth masih terbatas
Meskipun terdapat beberapa penelitian mengenai potensi manfaat hidroterapi dan waterbirth, para ahli sepakat bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Ditambah lagi, banyak yang mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian mengenai potensi risiko melahirkan melalui air.
3. Bakteri bisa saja mengintai di air bak bersalin
Waktu yang dihabiskan bayi di bawah air selama waterbirth sering kali menjadi perhatian utama banyak profesional perawatan.
Karena darah, cairan lain, dan benda padat merupakan bagian alami dari persalinan, bayi dapat terpapar bakteri jika mereka membuka mata atau mulut di bawah air. Dan hal itu mungkin dapat menyebabkan infeksi. Namun, sejauh ini belum ada bukti adanya peningkatan infeksi pada bayi yang dilahirkan melalui waterbirth.
4. Pilihan pereda nyeri lebih terbatas
Jika kamu memilih untuk melahirkan melalui air, epidural dan metode tertentu lainnya tidak akan menjadi pilihan untuk mengatasi nyeri. Banyak wanita melaporkan bahwa berendam di dalam air dapat mengatasi hal ini, namun hal ini tetap perlu dipertimbangkan.
Itu tadi beberapa kelebihan dan risiko dari metode melahirkan 'water birth'. Semoga artikel ini bermanfaat ya!