Benarkah Mencuci Hidung dengan Air Garam Bisa Menghilangkan Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli

Benarkah Mencuci Hidung dengan Air Garam Bisa Menghilangkan Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli

Semakin masifnya penyebaran virus corona di Indonesia, menyebabkan angka kasus positif Covid-19 terus melonjak.

Keterisian rumah sakit yang mencapai hampir seratus persen di berbagai wilayah, membuat sebagian orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala dan dengan gejala ringan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri.

Dalam kondisi seperti ini, banyak orang mencari dan bertukar informasi terkait cara menyembuhkan diri dari Covid-19 melalui berbagai media sosial termasuk aplikasi berbasis pesan, WhatsApp.

Seperti yang belakangan ramai beredar di grup WhatsApp, sebuah video tutorial mencuci hidung dengan campuran garam dapur untuk menghilangkan virus corona.

Emang beneran bisa ya? Yuk simak ulasan berikut!

Benarkah Mencuci Hidung dengan Air Garam Bisa Menghilangkan Virus Corona (KlikDokter)

Menanggapi hal tersebut, dr. Fikry Hamdan Yasin SpTHT KL(K), yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD, mengatakan bahwa terapi cuci hidung sebenarnya sudah digunakan sejak berabad lalu, untuk mengobati penyakit sinus, khususnya rinosinusitis kronis.

Lebih lanjut dr. Fikry menyebutkan, terapi cuci hidung bermanfaat untuk membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk di hidung, membersihkan virus dan bakteri di hidung, mengurangi gejala flu, sinusitis, dan alergi, mencegah infeksi pada rongga hidung, serta membuat hidung terasa lebih segar dan bersih.

"Iya benar, terapi mencuci hidung, bisa membantu membersihkan virus corona yang ada di hidung," kata dr. Fikry dilansir dari laman Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Meski benar adanya, membersihkan hidung dengan air garam tak boleh dilakukan sembarangan, ya! Hal ini pun ditegaskan oleh dr. Fikry. Cairan terbaik untuk membersihkan hidung adalah NaCL( natrium klorida) dengan konsentrasi 0,9%.

Cairan NaCL 0,9% sebaiknya tidak diganti dengan bahan lainnya, seperti garam dapur, karena justru dapat merusak mukosa hidung.

"Penggunaan garam tidak dibenarkan, karena konsentrasinya tidak tepat. Ini bisa menyebabkan mukosa atau lapisan hidung menjadi rusak atau iritasi," jelas dr. Fikry lagi.

"Bakteri atau flora normal yang ada di hidung, tenggorok atau mulut bisa ikut musnah jika melakukan cuci hidung menggunakan garam," imbuhnya.

Dikatakan dr. Fikry, terapi cuci hidung bisa dilakukan siapa saja. Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur, sementara sebagai pencegahan penyakit bisa dilakukan setelah terpapar polusi atau bertemu orang sakit.

Sedangkan terapi cuci hidung untuk pasien Covid-19, menurut dr. Fikry bisa dilakukan minimal tiga kali sehari.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"