Belum Banyak Diketahui, Ini 6 Manfaat Jamur Untuk Kesehatan

Jamur atau cendawan merupakan salah satu tanaman yang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Pasalnya, jamur mengandung cukup banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Meski demikian, kamu juga harus tetap berhati-hati, ya! Sebab, ada beberapa jenis jamur tertentu yang justru sebaliknya, yakni dapat membahayakan kesehatan karena mengandung racun. Selain itu, untuk memperoleh manfaat secara maksimal, jamur harus diolah dengan cara tepat agar kandungannya tidak hilang.

Jamur juga merupakan salah satu tanaman yang mempunyai rasa yang lezat. Nggak heran, jamur sering diolah menjadi berbagai jenis makanan karena rasanya yang unik.

Berikut beberapa manfaat jamur bagi kesehatan yang belum banyak diketahui dilansir dari Everyday Health, Rabu (20/4/2022):

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Manfaat jamur yang pertama adalah dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebab, jamur mengandung banyak vitamin yang berperan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya vitamin D yang mendukung fungsi otot, mengurangi risiko jatuh, dan mungkin memiliki sifat antikanker, antidiabetes, dan pelindung jantung.

2. Meningkatkan Kesehatan Usus

Usus mengandung triliunan bakteri dan dengan mengonsumsi jamur dapat membantu mengisi saluran pencernaan dengan keseimbangan bakteri yang tepat. Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

3. Baik untuk Tekanan Darah

Jamur juga sangat bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Hal tersebut dikarenakan jamur mampu menangkal efek natrium dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Selain itu, jamur juga dapat mengurangi peradangan serta menurunkan risiko penyakit jantung.

4. Mencegah Kanker

Mengonsumsi jamur secara rutin disebut-sebut bermanfaat untun mencegah kanker. Pasalnya, jamur mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat kanker. Dilansir dari Everyday Health, orang yang rutin mengonsumsi jamur memiliki risiko 34 persen lebih rendah terkena kanker daripada mereka yang makan paling sedikit, terutama dalam kasus kanker payudara.