Baru Nikah 1 Minggu tapi Sudah Hamil 1 Bulan, Kok Bisa? Ini Alasannya

Baru Nikah 1 Minggu tapi Sudah Hamil 1 Bulan, Kok Bisa? Ini Alasannya

Menikah atau menjalin bahtera rumah tangga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jangan dipikir enaknya saja, seperti saat tidur ada temannya, kemana-mana bisa berdua sama doi dan lain-lain. Saat menikah, mental kedua mempelai benar-benar diuji. Jika tidak tahan banting, bisa setiap hari cek cok nih. Oleh sebab itu, kalau belum siap menikah, lebih baik jangan coba-coba, ya.

Salah satu hal yang tidak bisa dihindari dalam rumah tangga adalah pertengkaran. Akan selalu ada sebab untuk berbagai macam alasan pertengkaran. Seperti contoh perdebatan atau pertanyaan di awal artikel ini yakni obrolan mengenai usia kehamilan sang istri yang tidak sesuai dengan usia pernikahan.

Misalnya, usia pernikahan baru satu minggu, kenapa usia kehamilan sudah satu bulan? Apakah sang istri pernah berhubungan dengan lelaki lain sebelum menikah? Apakah istri tidak jujur?

Bagaimana mengetahui istri jujur atau tidak jika sebelum menikah belum pernah berpacaran dan hanya menjalani hubungan dengan proses ta'aruf?

Baru Nikah 1 Minggu tapi Sudah Hamil 1 Bulan (Prenagen)

Biar nggak salah paham dan main tuduh pasangan, yuk saling percaya dan belajar bersama kenapa hal tersebut bisa terjadi, yaitu mengenai perhitungan usia kehamilan seorang istri.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa cara dokter menghitung usia kehamilan, yaitu dengan melingkari tanggal terakhir haid/menstruasi seorang wanita. Tanggal terakhir yang dimaksud bukan hari ke-7 menstruasi, melainkan hari ke-1 darah haid keluar. 

Dokter pun menentukan usia kehamilan bukan dari hari pertama seorang wanita dinyatakan hamil, melainkan dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) seperti yang sudah disebutkan di atas.

Contohnya:

Tanggal 1 Januari, seorang wanit haid hari pertama. Bila siklus haid wanita tersebut 28 hari, puncak masa suburnya adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya, atau setidaknya hari ke-14 (14 Januari) jika dihitung dari hari pertama haid.

Namun siklus haid tiap wanita berbeda. Tidak semua wanita mempunyai siklus haid teratur 28 hari, tantangannya adalah lama masa haid wanita bisa berubah dari waktu ke waktu. Seperti berlangsung 2–7 hari, dan kondisi ini membuat ovulasi dapat berbeda seminggu lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode sebelumnya.

Nah, karena kita manusia tidak tahu betul kapan tepatnya embrio mulai terbentuk di rahim wanita, sehingga dokter maupun bidan akan menghitung usia kehamilan bukan dari kapan masa subur seorang wanita, bukan dari kapan wanita tersebut uji kehamilan dan positif, melainkan dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) tersebut.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"