Apa Dampak Rahang yang Mengecil dan Tak Berkembang Sempurna di Masa Kanak-Kanak?

Apa Dampak Rahang yang Mengecil dan Tak Berkembang Sempurna di Masa Kanak-Kanak?

Ukuran rahang telah menyusut sejak manusia pertama kali berevolusi jutaan tahun lalu. Alasannya masih belum jelas, namun para ilmuwan memperkirakan hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan. Misalnya, hominid awal kebanyakan memakan daging, sedangkan hominid kemudian mulai memakan tumbuhan, yang menyebabkan perubahan ukuran rahang.

Perubahan pola makan ini juga menyebabkan perubahan struktur gigi. Hominid awal memiliki gigi yang lebih panjang dan tajam, sehingga lebih baik dalam memotong daging. Hominid kemudian mengembangkan gigi yang lebih pendek dan rata, yang lebih cocok untuk menggiling bahan tumbuhan. 

Saat ini, rahang masih semakin mengecil. Akibatnya, jumlah ruang yang tersedia untuk gigi bungsu terus menyusut. Tapi itu bukan satu-satunya masalah terkait rahang yang mengecil dan terus mengecil.

Dampak Rahang yang Tidak Berkembang Maksimal

Gigi berdesakan karena rahang anak yang mengecil (theasianparent.com)

Ketika rahang tidak mencapai potensi pertumbuhan maksimalnya, perkembangan wajah dapat terpengaruh. Ukuran rahang mempengaruhi seberapa banyak ruang yang tersedia untuk otot-otot yang menggerakkan wajah. Jika rahang kecil, otot-otot yang menggerakkan rahang kurang berkembang, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kedua sisi wajah.

Jika rahang tidak tumbuh sebagaimana mestinya, bagian tengah wajah juga bisa terkena dampaknya. Bagian tengah wajah merupakan bagian wajah yang terdiri dari area bawah mata, pipi, dan rahang atas. Jika rahangnya kecil, bagian tengah wajah tidak bisa berkembang secara normal. Itu bisa terlihat datar, sempit atau cacat.

Selain itu, rahang yang tidak tumbuh sebagaimana mestinya dapat menyebabkan masalah pada saluran napas bagian atas. Saluran napas bagian atas adalah saluran dari hidung ke tenggorokan. Jika rahangnya kecil, saluran napas bagian atas mungkin lebih sempit, sehingga membuat sulit bernapas.

Hal ini sering kali menyebabkan masalah seperti gangguan pernapasan saat tidur, apnea tidur obstruktif. Apnea tidur obstruktif terjadi ketika jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan rusak saat tidur, sehingga menghalangi jalan napas. Hal ini menyebabkan mendengkur dan gangguan pernapasan sepanjang malam.

Apnea tidur dan gangguan pernapasan saat tidur lainnya yang disebabkan oleh ukuran rahang yang terlalu kecil dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, depresi, kecemasan, dan tekanan darah tinggi.

Cara Agar Rahang Berkembang Optimal



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"