Sejarah istana maimun tak hanya diketahui oleh masyarakat Medan saja. Namun, telah banyak orang yang tau tentang sejarah istana Maimun yang kaya akan nilai.
Istana Maimun merupakan salah satu istana terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur menawan dan penuh dengan sejarah menarik. Istana Maimun terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Medan.
Kalo kamu udah pernah singgah di Istana ini atau baru akan singgah, kesan pertama pasti takjub dengan arsitekturnya yang unik karena dipadukan dengan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam, India, Spanyol dan Italia. Bisa bayangin kan, betapa memesonanya istana Maimun?
Tak hanya arsitekturnya yang menarik, istana ini pun dibalut dengan sejarah yang sarat akan makna. Sejarah istana Maimun adalah peninggalan dari Kerajaan Deli yang didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Maiumun sendiri adalah keturunan raja ke-9 dari Kesultanan Deli.
Berdirinya istana ini, sejak 26 Agustus 1888 dan baru saja diresmikan pada 19 Mesi 1891. Gilaak, meski usianya sudah lebih dari 100 tahun, tapi bangunannya tetap kokoh dan kuat.
Bangunan istana Maimun memiliki filosofi yang dalam. Terlihat dari warna kuning yang melambangkan warna Melayu dan juga merupakan warna kebesaran kerajaan Deli di Sumatera Utara.
Istana Mimun mempunyai pengaruh dari Islam, yang bisa dilihat dari bentuk lengkung (arcade) pada bagian atap yang menyerupai perahu terbalik atau lengkung Persia. Kamu bisa menjumpai lengkungan khas itu pada bangunan-bangunan khas di Timur Tengah.
Sedangkan untuk pengaruh dari Eropanya sendiri ada pada ornamen lampu, meja, kursi, lemari hingga pintu dorok. Bentuk pintu dan jendelanya yang lebar mirip seperti bangunan-bangunan khas Eropa.
Istana Maimun menghadap ke timur dan memiliki dua lantai, ada tiga bagian yang merupakan bagian induk, sayap kanan dan sayap kiri. Luas Istana Maimun sebesar 2.772 meter persegi dan memiliki 30 ruangan.
Sejarah istana Maimun dan arsitktur bangunannya memang perbaduan yang saling melengkapi. Yang lebih menariknya lagi, di sisi kanan istana ada bangunan kecil yang beratapkan ijuk. Di sana terdapat Meriam Patung yang dikenal dengan meriam puntung. Konon Meriam Puntung itu adalah jelmaan dari adik Putri Hijau dari kerajaan Deli Tua yang bernama Mambang Khayali nan cantik jelita.
Berdasarkan sejarah Istana Maimun, si putri cantik berubah menjadi meriam dan berusaha mempertahankan istana dari serangan Raja Aceh yang ternyata pinangannya ditolak oleh Putri Hijau. Karena kejadian itu, laras meriam menjadi terlalu panas karena terus-menerus, dan akhirnya meriam pecah mejadi dua bagian. Konon, ujung meriam adalah bagian yang satu dan melayang di Kampung Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Tanah Karo. Nah, bagian yang lain ada dan tersimpan di sisi kanan Istana Maimun.
Sejarah istana Maimun bukan hanya cerita tentang meriam saja. Akan tetapi masih banyak cerita-cerita yang ada dalam istana Maimun. Ohya kalo kamu pengin berswafoto dengan pakaian adat Melayu di Istana Maimun, bisa banget loh... kamu cuma cukup bayar Rp 10 ribu aja lalu kamu bisa foto ala-ala Siti Nurbaya gituhhh....
Gimana gengs? Tertarik mengunjungi Istana Maimun yang indah dan kaya akan sejarahnya? Rugi deh kalo udah ada di Medan dan nggak ngunjungin warisan nenek moyang kita.