Namun memang begitulah realitasnya. Dikutip dari Ripleys, tembok legendaris ini memang dibuat dari nasi beras ketan untuk menggantikan fungsi semen.
Nasi ketan pada zaman itu memang merupakan salah satu inovasi teknologi terbesar di zaman Dinasti Ming.
# Mortar yang Sama untuk Bangunan Penting Lainnya
Ternyata Tidak Hanya untuk Tembok Besar China Saja nasi beras ketan itu digunakan. Sebab para insinyur dan arsitek dari DInati Ming juga menggunakan nasi beras ketan untuk membuat mortar bangunan-bangunan penting yang lain. Seperti makam, tembok kota, dan pagoda.
Istimewanya, bangunan-bangunan yang menggunan mortar nasi ketan ini justru tahan terhadap gempa bumi lho! Itu artinya, mortar dari nasi ketan lebih kuat dan tahan lama dibanding kapur murni.
# Berdasalkan Hasil Penelitian
Berdasar Penelitian Universitas Zhejian, Bingjian Zhand, Ph.D. Komposisi kimia dari mortar era Ming adalah karbohidrat kompleks dan amilopektin.
Nah ketika bercampur dengan campuran mortar lainnya, amilopektin kemudian akan mengontrol pertumbuhan kristal kalsium karbonat, jadi bisa lebih rapat. Campuran tersebut bisa tahan air, sehingga dapat mempertahankan bentuk bangunan.
Tidak hanya itu, seiring waktu, mortar jenis ini justru akan membuat semakin kuat. Mortar nasi ketan juga dianggap sebagai alternatif yang lebih otentik dan alternatif.
Tuh ges, teknologi zaman dulu gak kalah kan dengan teknologi bangunan zaman sekarang. Warga Tiongkok patut bangga.