Tempoyak Durian, Sambal Khas Sumatra yang Pedas-Pedas Legit! Mau Resepnya?

Tempoyak Durian, Sambal Khas Sumatra yang Pedas-Pedas Legit! Mau Resepnya?
Sambel tempoyak durian ditambah ikan teri (pesona.travel.com)

Tempoyak, ternyata nggak hanya populer di Sumatra. Setiap rumpun Melayu, seperti di Kalimantan. Durian yang difermentasi ini menjadi bahan campuran setiap makanan yang dikonsumsi. Tempoyak juga bisa langsung dikonsumsi. Namun karena rasanya asam dan aromanya yang kuat, maka tempoyak dipakai sebagai campuran makanan. 

Beberapa daerah seperti Bengkulu, Palembang, Lampung, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan mengolah durian dengan metode fermentasi. Karena metode pengolahan fermentasi, rasanya cukup asam. Misalnya di Palembang, tempoyak dipakai sebagai bumbu campuran dalam memasak daging ayam. 

Tempoyak dan bahan sambal (pegi-pegi.com)

Dalam sejarahnya, tempoyak dalam Hikayat Abdullah dikonsumsi sehari-hari oleh penduduk Terengganu. Pada tahun 1835, Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu dan menceritakan tentang makanan yang digemari masyarakat setempat. Makanan tersebut adalah tempoyak. Tempoyak dengan proses fermentasi selama 3 hingga 5 hari paling cocok untuk dijadikan campuran sambal. Karena rasa manisnya masih tersisa berpadu dengan rasa asam, maka sambal tempoyak cocok disajikan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ikan patin dan jenis ikan lainnya.  



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"