Sejarah Gingerbread, Kue Jahe yang Identik dengan Perayaan Natal, Konon Begini Awalnya

Sejarah Gingerbread, Kue Jahe yang Identik dengan Perayaan Natal, Konon Begini Awalnya

Saat natal, banyak makanan yang akan tersaji di atas meja. Salah satunya adalah gingerbread. Gingerbread merupakan kue jahe yang biasanya disuguhkan saat perayaan Natal, khususnya di luar negeri.

Seperti namanya, kue kering ini memiliki bahan utama yakni jahe. Jahe sendiri dikenal bisa menghangatkan tubuh di kala musim dingin tiba. Mengulik lebih jauh seputar gingerbread, simak penjelasannya berikut ini, ya!

Dilansir dari laman The Spruce Eats, gingerbread awalnya hanya dibuat untuk upacara, aja lho bukan seperti yang kita kenal seperti sekarang. Kue jahe ini muncul ketika Tentara Salib pada abad ke-11 membawa jahe dari kawasan Timur Tengah.

Masih dari sumber yang sama, kue jahe asal Eropa ini terbuat dari campuran kacang almond, tepung panir, air mawar, gula, dan tentu saja jahe.

Sejarah Gingerbread, Kue Jahe yang Identik dengan Perayaan Natal (SUN Education)

Mulanya, adonan dicetak dalam cetakan kayu. Bentuk dari cetakannya adalah simbol raja dan ratu serta simbol religi. Kue ini sudah sejak dulu dihidangkan dengan cara dihias. 

Dulunya, mungkin gingerbread cookies dihias cat emas yang bisa dimakan, bagi yang mampu membelinya, atau lapisan gula putih yang menggiurkan. 

Hingga pada akhirnya, di abad ke-16, gingerbread man cookies didedikasikan untuk Ratu Elizabeth I yang dimasak dengan cara dipanggang. Gingerbread cookies tersebut diikat dengan pita di sebuah pameran populer. Kue jahe tersebut boleh diambil dan diberikan kepada orang terkasih untuk tanda cinta.

Para ahli menyebutkan roti jahe sudah ada sejak 1500 SM di Mesir Kuno. Berawal dari kue madu yang dibumbui dengan jahe dan rempah lainnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"