Pisang adalah salah satu buah tropis yang paling umum dikonsumsi. Di Indonesia, pisang selalu ada meskipun dengan musim yang berbeda-beda. Sayangnya, pisang dikenal sebagai salah satu buah yang cepat busuk. Dalam waktu beberapa hari, buah pisang biasanya langsung berubah warna menjadi hitam.
Bahkan, terkadang pisang itu tidak layak dikonsumsi dan berakhir di tempat sampah. Ternyata, hal ini dipengaruhi dengan cara penyimpanannya. Ada beberapa cara menyimpan pisang yang bisa dilakukan untuk membuatnya lebih tahan lama dan tidak mudah menghitam. Apa saja cara itu? Yuk disimak!
1. Hindari Dari Sinar Matahari Langsung
Pisang yang berkualitas adalah pisang dengan kondisi kulitnya halus dan bersih. Sehingga kalau ada pisang yang punya bintik hitam maka menandakan pisang sudah terlalu matang. Untuk menjaga kondisi pisang agar tidak membusuk, disarankan untuk jauhkan dari sinar matahari langsung. Simpan di dalam ruangan dengan suhu normal agar warna kulit pisang tidak berubah.
2. Bungkus Pangkal Pisang Pakai Plastik
Bagian pangkal batang buah pisang merupakan tempat zat etilen berada. Kalau bagian pangkal batang itu tidak ditutupi, maka zat etilen akan menyebar dan akhirnya membuat pisang lebih cepat matang. Kalau diperhatikan, banyak pisang yang kecoklatan karena terlalu matang dimulai dengan dekat ujung pangkal pisang. Jadi, jika bagian ujung pangkal batang ditutup memakai alumunium foil, plastik wrap atau kertas, maka zat etilen akan terperangkap dan mengecilkan kemungkinan terjadinya kematangan pisang cepat.
3. Tidak Dicampur Dengan Buah Lain
Bisa dibilang, pisang merupakan buah-buahan yang sensitif terhadap rangsangan zat etilen. Setiap buah rupanya memiliki kadar etilen di dalamnya yang membuat buah-buahan bisa matang walaupun sudah lepas dari pohonnya. Sementara itu, pisang jika didekatkan dengan buah lain bisa terpengaruh kematangannya. Oleh karena itu, menyimpan pisang harus terpisah dari buah lain untuk mencegah terjadi penyebaran gas etilen yang membuat buah pisang cepat matang.
4. Simpan Dengan Cara Digantung