Mengenal Mie Lethek, Makanan "Kotor" dari Bantul Jogja yang Nikmat dan Kaya Rasa!

Mengenal Mie Lethek, Makanan "Kotor" dari Bantul Jogja yang Nikmat dan Kaya Rasa!

Mie adalah makanan sejuta umat. Makanan pokok yang dulunya dibawa oleh para pedagang dari China ini populer di seluruh dunia. Di Italia misalnya, sajian mie di sana dikenal dengan nama pasta dan terbuat dari gandum.

Di Asia sendiri, bahan baku mie sangat bervariasi. Menunya pun jadi beragam. Ada bihun, kwetiaw, sohun, ifu mie, soba, misoa, dan masih banyak lagi.

Di Jogja, kota pelajar sekaligus kota sejuta bakmi Jawa. Ada menu mie istimewa yang disebut "mie lethek". Penasaran apa itu mie lethek dan seperti apa tampilannya? Yuk, simak tulisan ini!

# Mie "Kotor" dari Bantul

Penampakan mie lethek yang belum diolah (lazada.co.id)


"Lethek" dalam bahasa Jawa berarti kotor. Kenapa disebut kotor? Karena mie lethek khas buatan Dusun Bendo, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY ini punya penampakan warna yang gak bersih. 

Tampilannya kecoklatan, tidak putih bersih. Itu karena ia terbuat dari singkong, sehingga getah singkong yang terkandung di dalamnya membuatnya berwarna keruh.

# Sejarah Pabrik Mie Lethek Bantul

Pabrik Mie lethek yang berada di Tepi Sungai Progo ini bernama Mie Lethek Garuda. Ia sudah berdiri sejak tahun 1940-an.

Pabrik mie lethek Garuda didirikan oleh Umar Bisir Nahdi, yang saat itu ingin menyebarkan agama Islam. 

Cucunya, Yasir Ferry Istramada yang adalah generasi ketiga, kemudian menuturkan sejarah pabrik mie Lethek Garuda.

“Dulu kakek datang ke sini dari Hadhramaut, Yaman untuk siar agama Islam. Dulu orang tidak melulu uang tapi juga pangan. Dengan mendirikan pabrik yang asasnya sosial agar mudah untuk masuk syiar agama," ungkap Ferry.

# Bahan Baku yang Berubah-Ubah Disesuaikan dengan Kondisi Ekonomi Kala Itu

Sebelum dibuat dari tepung gaplek yang berbahan dasar singkong. Ternyata mie lethek pernah juga dibuat dari tepung beras. Namun, karena beras sempat mahal karena resesi ekonomi di Indonesia. Bahan baku mie kemudian diganti menjadi jagung, dan pernah juga jadi ampas tapioka.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"