Menurut legenda setempat, seorang penjaga di pulau itu menemukan jasad seorang gadis kecil yang mengambang di tepi sungai. Setelah itu, si penjaga membawa jasad tersebut ke tepi sungai. Jasad gadis kecil itu memegang sebuah boneka.
Nah, untuk mengenang gadis kecil itu, si penjaga berinisiatif menggantungkan boneka yang dibawanya di sebuah pohon. Boneka itu digantung persis di lokasi ketika jasad gadis kecil itu ditemukan.
Tapi ternyata, si penjaga terus membawakan boneka ke dalam hutan. Pria itu menggantungkan semua boneka yang dibawanya. Katanya warga sekitar, boneka itu untuk mendiang gadis tadi. Ini dilakukan terus-menerus hingga pohon-pohon di hutan di pulau itu penuh dengan boneka tergantung.
Kegiatan itu akhirnya terhenti setelah sang penjaga pulau meninggal dunia. Sementara penduduk setempat bilang kalao boneka-boneka itu kerap bergerak dan menjerit saat tengah malam. Horornya lagi, kata seorang saksi lainnya, boneka itu kerap mengganggu pengunjung yang datang dan saling berbisik satu sama lain.
4. Pulau Hashima, Jepang
Bentuknya kaya kapal perang, makanya disebut Gunkanjima (wikipedia.com)
Pulau Hashima terletak di lepas pantai Nagasaki, Jepang. Pulau ini disebut-sebut juga sebagai salah satu lokasi bersejarah yang katanya paling angker di dunia.
Sebab, Hashima adalah pulau tak berpenghuni yang telah lama ditinggalkan. Dari kejauhan, Hashima sendiri tampak seperti kapal perang. Maka tak heran jika pulau itu juga dikenal sebagai Gunkanjima, alias pulau kapal perang.
Pulau itu ternyata merupakan lokasi pertambangan batu bara. Penambangan itu berusia hampir seabad, mulai tahun 1887 hingga 1974. Pulau itu pun menampung ribuan pekerja.
Tahun 1890, perusahaan Mitsubishi membelinya. Kemudian membangun gadung beton raksasa pertama di Jepang setara dengan tinggi 9 tingkat bangunan. Kemudian pada tahun 1959, Pulau Hashima disebut sebagai pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.